JAKARTA (Panjimas.com) – Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (17/9/2018) lalu, mendukung ditandatanganinya Pakta Integritas GNPF-Ulama oleh capres-cawapres Prabowo-Sandiaga S Uno dalam Ijtima Ulama II yang digelar di Jakarta, belum lama ini (16/9/2018). Mengingat, hingga saat ini tidak ada keputusan hukum apapun kepada Habib Rizieq.
Ada 17 poin yang tertuang dalam pakta integritas hasil Ijtimak Ulama II, salah satunya tentang kepulangan Habib Rizieq Syihab. Poin tentang Habib Rizieq itu tercantum di nomor 16. Bunyinya sebagai berikut:
Siap menggunakan hak konstitusional dan atributif yang melekat pada jabatan Presiden untuk melakukan proses rehabilitasi, menjamin kepulangan, serta memulihkan hak-hak Habib Rizieq Shihab sebagai warga negara Indonesia, serta memberikan keadilan kepada para ulama, aktivis 411, 212 dan 313 yang pernah/sedang menjalani proses kriminalisasi melalui tuduhan tindakan makar yang pernah tersangkakan. Penegakan keadilan juga perlu dilakukan terhadap tokoh-tokoh yang mengalami penzaliman.
“Sampai hari ini kan Habib Rizieq tidak melakukan apapun sehingga aneh kalau beliau tidak boleh pulang. Kesalahan beliau apa? Kalau kemudian Pak Prabowo memenangkan dan menjamin kepulangan Habib di situ disebutkan juga sebagai warga negara Indonesia,” kata Hidayat.
“Beliau masih warga negara Indonesia tidak dicabut paspornya, tidak dicabut kewarganegaraannya, tidak dihukum oleh lembaga apapun. Jadi kalau pun nanti Pak Prabowo menang dan menerima beliau pulang di Indonesia sebagai warga negara Indonesia itu bukan hanya beliau saja kan,” sambungnya.
“Mereka menyampaikan bahwa itu adalah GNPF dan itu adalah mereka dan mereka itu jelas tokoh-tokohnya ada tandatangannya dan mereka juga tak pernah melakukan itu mengikat pada ulama-ulama lain dan mereka juga tidak mengatasnamakan NU dan Muhammadiyah,” kata Hidayat.
Sementara itu dikubu Jokowi- Ma’ruf Amin mempersilakan Habib Rizieq pulang jika merasa tak ada kasus hukum. “Itu soal law enforcement, penegakan hukum. Kalau memang Rizieq Syihab merasa tidak ada salah, tidak ada sesuatu yang dilanggar secara hukum, saya kira datang aja ke Indonesia,” ujar Wakil Sekretaris Timses Jokowi-Ma’ruf, Raja Juli Antoni, kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
“Saya sih mengharapkan ya datang saja kalau nggak ada masalah, nggak perlu menunggu siapa menang, siapa kalah,” imbuh Sekjen PSI ini.
Toni menyebut kubu Jokowi menjanjikan penegakan hukum yang adil terhadap setiap warga negara, termasuk kepada Rizieq. Ia berharap Habub Rizieq segera balik ke Indonesia. “Yang bisa dijanjikan dari kubu Jokowi ya law enforcement, siapa pun yang benar tidak perlu takut, berani karena benar, takut karena salah. Jadi pulang aja, kapan? Besok? Ya pulang aja,” tuturnya. (des)