BANTEN, (Panjimas.com) – Puluhan mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menolak kedatangan bakal Calon Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin di Masjid Syekh Nawawi Al-Bantani, Kampus Untirta, Serang, Banten (Senin, 17/9). Alasan mahasiswa Untirta yang mengenakan atribut HMI, mereka menolak kampus dijadikan tempat politik praktis para elite. Demikian dilansir rmol.
Sempat terjadi keributan saat mahasiswa hendak memaksa membubarkan pengajian saat sesi ceramah akan diisi KH Ma’aruf Amin itu.
“Kami menolak kedatangan Kiai Ma’ruf Amin di Kampus Untirta. Kampus Untirta harus netral,” kata salah satu peserta aksi bernama Alif Fauzi.
“Kedatangan Ma’aruf Amin ini sebagai cawapres dari Jokowi kami tidak mau Kampus Untirta dijadikan wadah politik praktis. Kami meminta rektorat untuk memulangkan beliau,” tambahnya.
Politik praktis selalu menghantui institusi pendidikan di tahun politik ini. Belum lama ini, mahasiswa Banten juga dikagetkan dengan kedatangan Muhaimin Iskandar sebagai pengisi orasi ilmiah di acara wisuda.
“Kampus sebagai lembaga pendidikan harus terbebas dari kegiatan politik praktis, kegiatan kampanye dilarang dilakukan di tempat pendidikan sesuai dengan ketentuan yang ada khususnya Pasal 86 UU Pemilu,” jelasnya.
Mereka mengatakan, mahasiswa Untirta harus netral. Kata mereka, tidak ada pro kubu “cebong” atau kubu “kampret”, karena sejatinya mahasiswa memperjuangkan kebenaran dengan menegakan konstitusi.
“Tidak ada urusan “cebong” atau “kampret”, yang penting kampus jangan dijadikan kegiatan politik praktis terselubung,” ujar Alif Fauzi. [RN]