JAKARTA, (Panjimas.com) — Pengacara kondang Munarman menyampaikan bahwa kekuasaaan dapat langgeng dengan dua cara, yakni hegemoni dan dominasi. Hal ini disampaikannya dalam diskusi politik terbuka yang diselenggarakan oleh Media Umat pada (13/9) di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta.
Munarman mengatakan ada sejumlah cara yang ditempuh oleh pemegang kekuasaan dalam sebuah negara untuk bisa membuat kekuasaannya menjadi lebih lama dan langgeng.
“Kekuasaan itu hanya bisa berjalan dan langgeng karena dua cara saja. Yakni melalui hegemoni dan dominasi. Kalau hegemoni itu adalah ketika orang orang anti Islam itu membangun propaganda dan menciptakan isu. Setelah itu isi kepala orang ditundukan tanpa kekuatan fisik, yang kita mengenalnya dengan nama Ghawzul Fikri,” ujar Munarman.
Menurutnya, kita sebagai seorang muslim harus melawan hal tersebut dengan dakwah. Sebab Ghawzul Fikri itu memang harus dilawan dengan dakwah dan tidak ada yang lain.
“Selanjutnya adalah dengan cara dominasi. Yakni, dengan cara menggunakan kekuatan fisik. Melalui persekusi, dibenturkan dengan lawan atau melalui sistem hukum yang dibuat oleh pemerintah dan itu menjadi instrumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah,” papar Munarman.
Ia mengatakan kondisi saat ini yang terjadi di Indonesia juga menggunakan cara dominasi. Yang terjadi kemudian adalah sistem hukum yang tajam kebawah dan tumpul ke atas. Sehingga yang terjadi adalah begitu represifnya hukum kepada para rakyat yang ada dibawah tetapi lemah dan tak berdaya kepada para pejabat, orang kaya dan yang berada diatas pemerintahan saat ini.
“Hal itu terjadi adalah ketika penguasa sudah tidak bisa lagi melakukan kepemimpinan secara pendekatan higemoni kepada para rakyat yang dibawah,” pungkasnya.[ES]