JAKARTA, (Panjimas.com) – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengapresiasi langkah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab dikenal dengan Gus Miftah yang melakukan dakwah di klub malam.
“Saya mengapresiasi cara Gus Miftah dalam berdakwah,” ujar Helmy. Dakwah Gus Miftah yang dilakukan di sebuah lokasi hiburan malam di Bali menjadi perbincangan dan menuai kontroversi. Hal yang jamak dipersoalkan adalah audiens penceramah asal Yogyakarta itu mengenakan pakaian terbuka dan syiar yang disampaikan di dalam bar.
“Kita jangan terburu-buru untuk menghakimi bahwa orang-orang yang ada di klub malam itu akan selamanya berbuat maksiat,” ujarnya. Jumat, (14/9).
Helmy berpandangan tidak ada yang perlu disoalkan menyangkut aksi Gus Miftah tersebut. Menurut dia, ceramahnya justru akan menyentuh orang-orang di sekitar dan akhirnya kembali ke jalan yang benar.
“Di kalangan NU kita mengenal Kiayi Hamim Djazuli atau Gus Miek yang masyhur sebagai Waliyullah yang berdakwah di dunia malam. Bahkan, kalimatnya yang sangat populer yaitu menjadi cahaya di tempat yang gelap” Dakwah dengan pendekatan seperti yang dilakukan Gus Miftah ini, menurut Helmy, bisa menjadi air di tengah kegersangan.
“Konsep yang diambil Gus Miftah ini kan ‘go-dakwah’ dakwah dengan konsep menyuguhkan dan menjemput bola,” tandas Helmy.
Dalam pandangan Helmy, apa yang dilakukan Gus Miftah memiliki nilai positif. Sebab dakwah dilakukan dengan lansung mendatangi tempat-tempat hiburan yang selama ini identik dengan dunia kemaksiatan. [ES]