LOMBOK UTARA, (Panjimas.com) – Mualaf Center Indonesia (MCI) bakal menggandeng Infaq Dakwah Center (IDC) membangun saluran air yang diperuntukkan bagi 14 dusun korban gempa di Senaru, Bayan, Lombok Utara. Pasalnya saluran air milik warga tersebut telah tertimbun longsor bukit gunung Rinjani sejak gempa besar pertama menggoncang pada Ahad (5/8/2018) lalu.
“InsyaAllah kita gandeng semua elemen yang peduli dengan keadaan pengungsi disini. Alhamdulillah, IDC mau menyambut program ini. Kebutuhan air ini sangat penting, untuk minum, MCK dan ternak mereka,” kata Amrullya, korlap MCI di Posko Peduli Gempa desa Pawangkarya, Senaru, Bayan, KLU, Kamis (30/8/2018).
MCI telah merancangan program pembangunan saluran air yang membutuhkan biaya 150 juta rupiah. Selama hampir tiga hari mencari sumber air di lereng gunung Rinjani, tim MCI segera menetapkan rancangan anggaran belanja (RAB). Amrullya berharap IDC segera merespon keluhan warga, sebab air menjadi kebutuhan pokok.
“Setelah gempa itu saluran air dan sumbernya tertimbun longsor. Selama ini warga kita suplai air dari bawah yang ada sendang jaraknya 12 kilometer. Nah yang diatas itu, ada sumber kita temukan. Kekuatannya lumayan kencang, ini yang akan kita pakai untuk kebutuhan warga. Jaraknya sekiatr 6 sampai 7 kilometer,” tandas Amrullya pada Panjimas.com.
Sementara itu, Kang Sedyo, Relawan IDC yang berada di lokasi Posko bersama MCI mengatakan bahwa rencana pembuatan sumber air untuk korban gempa Lombok akan segera ditindaklanjuti. Selama 5 hari di pengungsian Desa Pawangkarya, IDC bakal terbang langsung ke Jakarta untuk merancang program tersebut karena sudah mengantongi data-data dilapangan.
“InsyaAllah IDC akan segera membahas hal ini. Kita punya program Wakaf Sumur, nah ini sejalan dengan program-program kami. Apalagi kita sudah melihat langsung kondisi yang memprihatinkan warga disini. Semua rumah sudah rata tanah, kalaupun berdiri ndak layak pakai. Kalau dipersulit dengan air, saat ini kan ada yang beli 100 ribu untuk satu galon 500 liter, kan kasihan,” tuturnya.
Sinergi menggarap kebutuhan para pengungsi di Lombok ini, IDC berharap direspon umat Islam. Para warga yang mayoritas muslim yang membutuhkan bantuan ini menjadi tanggung jawab bersama umat muslim di manapun berada.
“Mari kita bantu saudara kita ini, kebutuhan air ini penting. Bantuan makanan juga masih kurang, saya kemarin hari kamis datang ke dusun Montong Landesan malah satu RT baru kebagian mie instan 2 dos. Bayangkan coba itu harus dibagi 63 kepala keluarga,” pungkas Kang Sedyo. [RN]