BEKASI, (Panjimas.com) – Muhammad Hidayat Simanjuntak, pelapor Kaesang Pangarep putra Presiden Joko Widodo atas dugaan pencemaran nama baik, sudah selesai menjalani masa tahanan terhadap kasus provokasi yang diadili Pengadilan Bekasi pada Desember 2017 silam.
Kini, Hidayat sudah menghirup udara bebas dan menyatakan rasa syukurnya kepada Allah dan juga berterimakasih kepada beberapa pihak yang menurutnya membantu proses dakwah di dalam Lapas selama masa tahanan.
“Alhamdulillah berkat pertolongan Allah, saya sudah kembali pulang ke rumah, setelah menjalani masa pidana selama 14 bulan yaitu sekitar 6 bulan di Lapas Bulakkapal Bekasi dan 8 bulan di Lapas Gunung Sindur Bogor,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Bekasi Selasa, (11/09/2018).
Hidayat mengungkapkan bahwa rasa syukurnya ini akan ia salurkan dalam ikhtiar untuk langkah lebih lanjut dalam mengupayakan visi misi perjuangannya, yaitu terkait dengan kasus pidana yang menjerat dirinya. Hidayat dikatakan melanggar UU ITE dengan dakwaan dianggap memprovokasi sebagai ujaran kebencian SARA, oleh penegak hukum.
“Saya menganggap pengalaman pidana ini luar biasa memberikan banyak sekali poin pelajaran dan hikmah dalam perjalanan dakwah yang kami dengan teman-teman tempuh, juga upaya untuk berkontribusi sebagai warga negara bagi kebaikan negeri ini, bangsa ini, dan utamanya untuk kebaikan Islam, kemaslahatan yang menjadi kewajiban kaum muslimin di manapun dia berada,” ungkapnya.
Secara khusus, Hidayat mengucapkan syukur kepada Allah atas bantuan Perisai ketika masih menjalani masa tahanan di Lapas Bulakkapal dan di Gunung Sindur. Ia sangat bersyukur sekali, karena banyak sekali rekan dan sahabat yang memberikan perhatian.
“Perisai adalah salah satu sahabat kami yang begitu sangat memberikan perhatian dan kepedulian dan kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan dakwah di dalam Lapas dengan dukungan yang luarbiasa dari Perisai,” ungkapnya.
Perisai lembaga kemanusiaan dan advokasi menurut Hidayat sangat membantu dalam kegiatan buka bersama, baik ketika puasa Ramadhan maupun puasa sunnah Senin-Kamis.
“Kita bisa mengadakan kegiatan iftor dengan jumlah yang cukup signifikan bagi mereka yang melakukan puasa baik di saat Ramadhan maupun puasa sunnah Senin Kamis, itu ada ratusan nasi kotak bantuan yang diberikan dari Perisai dan teman lain juga, subhanallah,” ujarnya.
Menurutnya, bantuan ini adalah suatu anugerah tersendiri, dan ia selaku pribadi dan teman-temannya memberikan apresiasi yang tinggi dan terimakasih yang tulus dihaturkan kepada Perisai karena sudah mendukung dakwahnya di Lapas.
“Kami haturkan tulus terimakasih kepada Perisai karena begitu mendukung kita dalam kegiatan dakwah di Lapas. Mudah-mudahan dukungan ini menjadi suatu penyemangat bagi teman-teman yang ada di dalam dan penyemangat lebih lanjut bagi teman-teman yang sudah keluar,” tukasnya. [AW]