KABUL, (Pajimas.com) — Direktur Jenderal Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Yves Daccord baru-baru ini menyampaikan kekhawatirannya mengenai situasi kemanusiaan di Afghanistan. Ia menegaskan bahwa kini tak ada tempat aman di Afghanistan.
“Tak ada tempat aman di Afghanistan sekarang,” pungkasnya. Pernyataanya ini disampaikan selang beberapa hari setelah Duta Besar Finlandia untuk Afghanistan mengatakan situasi di sana telah membaik.
Akan tetapi, Daccord memperkirakan situasi akan tetap sulit sebab “tak ada penyelesaian politik yang membayang”.
Dirjen ICRC ini mengatakan melalui lembaga penyiaran nasional Finlandia, Yle, bahwa “tak ada tempat aman di Afghanistan sekarang, termasuk di Ibu Kotanya, Kabul”.
Yves Draccord memulai kunjungan dua hari ke Finlandia dan ia dijadwalkan bertemu dengan Menteri Urusan Perdagangan dan Pembangunan Finlandia Anne-Mari Virolainen dan anggota parlemen.
Saat membahas urusan migrasi, Draccord mengatakan “penutupan perbatasan untuk sementara” bukan penyelesaian yang bertahan lama, dikutip dari Xinhua News, Jumat malam.
“Eropa harus memutuskan mengenai berapa orang yang bisa diterimanya”, tuturnya,
Awal pekan ini, Dinas Imigrasi Finlandia, Migri, membekukan pemberian suaka bagi pemohon dari Afghanistan.
Migri mengatakan kepada Yle bahwa garis kebijakan Finlandia mengenai keselamatan orang Afghanistan tampaknya akan jelas pada awal pekan depan, Kamis (06/09)
Publik di Finlandia berpolemik mengenai apakah aman untuk memulangkan pencari suaka yang ditolak ke Afghanistan. ICRC menekankan bahwa pihaknya tak mendukung keputusan yang diambil oleh Finlandia.
Penilaian oleh Draccord berbeda dengan tanggapan Duta Besar Finlandia untuk Kabul Hannu Ropatti pekan lalu. Duta besar itu mengatakan kepada Yle bahwa menurut pendapatnya situasi di Kabul agak membaik.
Ripatti mengatakan jumlah korban jiwa sipil di Afghanistan berada pada tingkat yang sama dengan korban akibat konflik yang berkaitan dengan narkotika di daerah perbatasan antara Meksiko dan Kolombia.
Pernyataan Dubes Finlandia itu dikutip banyak media di Finlandia. Ia juga mengatakan lebih sedikit warga sipil telah tewas oleh aksi teror di Afghanistan selama dua tahun belakangan ini dibandingkan dengan kecelakaan lalu-lintas di negeri tersebut.[IZ]