TEL AVIV, (Panjimas.com) — Media Israel, Haaretz beberapa waktu lalu mengungkapkan adanya kerja sama militer antara Israel dan pemerintah Myanmar. Hal ini diungkap dalam laporan berjudul “Senjata kotor Israel berurusan dengan Myanmar” (Israel’s Dirty Arms Deals With Myanmar) yang dimuat Haaretz pada Rabu (29/08) lalu.
Dalam laporan tersebut, Israel disebut terlibat dalam pembersihan etnis dan agama di Rakhine, Myanmar.
Laporan PBB tentang tindakan tindak kriminal dan brutal tentara Myanmar tidak menghalangi Israel untuk terus bekerja sama dan menjual persenjataan yang digunakan untuk pembantaian di Rakhine.
Pada September 2015 lalu, Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing berkunjung ke Israel. Disana, Min Aung Hlaing mengumumkan pembelian senjata Israel senilai puluhan juta dolar. Usai kunjungan Hlaing, pejabat Militer Israel juga kemudian mengunjungi Myanmar.
Laporan Haaretz pada Oktober tahun lalu menyebutkan, Angkatan Laut Myanmar membeli kapal perang, rudal dan persenjataan Israel.
Perusahaan Pertahanan Israel juga disebut mengembangkan pesawat tempur untuk Myanmar, dan ada perusahaan kontraktor swasta lain yang memberikan pelatihan untuk Militer Myanmar.
Seorang aktivis dan pengacara Israel Eitay Mack mengungkap rincian hubungan militer Israel dan Myanmar. Selain igtu, Mack juga menunjukkan keterkaitan Israel pada kejahatan Myanmar terhadap Muslim Rohingya.
Oleh karena itu, Eitay Mack mengajukan tuntutan kepada Pengadilan Tinggi Israel mengenai penjualan senjata pada Myanmar.
Pada Maret lalu, Kementerian Pertahanan Israel membantah tuduhan Mack dan menuntut agar Pengadilan tidak campur tangan terkait hubungan internasional Israel.[IZ]