JAKARTA, (Panjimas.com) – Terkait polemik yang beredar tentang sebuah voice not diduga mirip suara Ustadz Yusuf Mansur berisi ajakan untuk mendukung pasangan capres dan cawapres saat ini. Disikapi beragam oleh berbagai kalangan.
Salah satunya adalah Wakil Sekjen MUI, KH Tengku Zulkarnain yang disampaikan lewat pesan tertulisnya pada hari Kamis (6/9).
“Saya tidak ada komentar yang bisa disampaikan. Siapapun berhak menentukan sikap pribadinya. Biarkan umat yang menilai dan puncaknya kita lihat siapa pemenang di april 2019,” ujar Tengku Zulkarnain.
Selanjutnya Panjimas pun berusaha menanyai beliau terkait hadist dari Ibnu Majah yang mengatakan seburuk-buruknya Ulama adalah yang mendatangi Penguasa (Ibnu Majah).
“Ya itu Hadis Shohih siapapun umat Islam Ulama atau awam tidak bisa menolaknya. Hanya syarah hadis itu maksudnya mendatangi penguasa atau memasuki pintu rumah penguasa dalam rangka menjilat atau mencari celah untuk dapat uang atau kedudukan,” tutur Kyai Tengku.
Tapi dirinya juga menambahkan jika datang untuk kepentingan menasehati penguasa atau membimbingnya tanpa maksud duniawi maka itu boleh katanya.
“Aku berlindung kepada Allah SWT dari hal hal tercela dan dari pemberian uang penguasa,” pungkasnya. [ES]