PEKANBARU (Panjimas.com) – Tak segarang ketika membuat status di Facebook. Jony Boyok yang menghina Ustadz Abdul Somad dengan sebutan keturuanan ‘Dajjal’ hanya bisa pasrah dan tertunduk lesu ketika diintrogasi di markas FPI.
Nasib baik masih diterima Jony Boyok. Meskipun warga Riau sudah kesal dan siap berbuat apa saja terhadap dirinya, namun jiwanya masih ditolong ormas Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru.
Selama di Markas FPI hingga diantar ke Mapolda Riau, meski mukanya terlihat kusut, kondisi Jony Boyok tetap bugar dan tak berubah menjadi ‘Jony Bonyok’.
“Kita pastikan dia aman dan tak lecet sedikitpun,” ujar Ketua FPI Kota Pekanbaru Husnie Thamrin saat dikonfirmasi, Rabu (5/9/2019).
Tiba di Mapolda Riau, Jony Boyok pun mengakui kesalahannya. Ia berdalih saat membuat tulisan di akun facebooknya, mengaku sedang kalut karena urusan rumah tangganya.
Lalu kenapa urusan rumah tangganya dilampiaskan ke Ustaz Abdul Somad?
Ia pun akhirnya membuka mulut. Ternyata soal urusan rumah tangga bukan satu-satunya alasan dia menghina UAS.
JB mengakui kalau ternyata dirinya memang tidak paham soal agama. Ia juga mengaku dirinya membuat status tersebut karena dirinya salah mentafsir ceramah Ustadz Abdul Somad di media sosial.
“Saya awalnya melihat ceramah UAS di rumah teman, UAS mengatakan pada zaman dahulu kala air yang memabukan itu hasil dari permentasi buah-buahan. Saya merasa salah tanggap atas ceramah tersebut,” ucap Joni.
Ia juga mengaku tidak suka melihat foto UAS yang dikirim oleh temannya di aplikasi messenger miliknya. “Saya melihat messenger hp saya, UAS berfoto dengan teman-temannya dibawah gapura sebuah masjid bertulisan jogjakarta 1996 dengan wajah yang tidak bersahabat. Jadi itulah alasan awalnya saya membuat postingan tersebut,” akunyanya. [AW/goriau]