JAKARTA (Panjimas.com) – Wakil Ketua Majelis Permusyawarahan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid merasa heran dengan adanya pembiaran terhadap ancaman dan intimidasi kepada tausiyah Ustaz Abdul Somad di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hal itu sebagaimana disampaikan Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter miliknya.
“Ancaman thd UAS unt berceramah adalah aneh. Membiarkannya terjadi pada negara hukum, sampai dibatalkannya ceramah2 UAS, lebih aneh lagi,” kata Hidayat Nur Wahid dalam akun Twitter resmi miliknya, Senin (3/9).
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS menilai bahwa ceramah Ustaz Abdul Somad tidak sepantasnya dilarang dan diintimidasi.
“Apalagi aparat pasti mengerti, UAS pernah (diundang) berceramah dg Wapres, KSAD, Pimp MPR, dll. Bahkan UAS pernah sepanggung dg Kapolri di AdzDzikra,” terang Hidayat.
Hal senada diungkapkan anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas musibah yang menimpa Ustaz Abdul Somad.
“Kita patut bersedih. UAS adalah aset bangsa. Kemampuannya mencerdaskn publik dgn logika & dalil yg lugas,” tulis Mardani dalam akun Twitter milik, pada hari Senin (4/9).
Inisiator gerakan #2019GantiPresiden itu menyebut ancaman dan intimidasi terhadap Ustaz Abdul Somad adalah bentuk ketidaksukaan terhadap kaum Muslimin.
“Segala bentuk usaha menghalangi/mempersulit dakwah UAS adalah bentuk ketidakcintaan terhadap umat,” tegas Ketua DPP PKS itu.
Sebagaimana diketahui, ancaman dan intimidasi diungkapkan UAS melalui akun Instagram resminya. “Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap tausyiah di beberapa daerah seperti di Grobongan, Kudus, Jepara dan Semarang,” tulis akun ustadzabdulsomad. [DP]