JAKARTA (Panjimas.com) – Inisiator gerakan #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera, mengingatkan pemerintah agar hati-hati, jangan sampai menjadikan umat Islam sebagai bulan-bulanan, apalagi dibenturkan antar sesama anak bangsa dengan konflik ideologi.
“Tentunya (pemerintah-red) jangan bermain api, ideologi di Indonesia sudah final, umat Islam sudah menerima Pancasila sebagai rumah besar dan Pancasila sedang kita isi dengan nilai-nilai yang madani, yang berkebudayaan serta berperadaban, dan karena kita orang Islam tentunya kita mengisi peradaban dengan perspektif ajaran Islam dan ajaran Islam sangat sesuai dengan ke-Indonesia-an, dengan kemanusiaan,” jelas Mardani saat diminta tanggapan oleh Panjimas.com di ruang kerjanya pada Senin 27 Agustus 2018.
Di depan awak media, Mardani tegas mengatakan bahwa strategi politik yang mengedepankan konflik ideologi sangat berbahaya dan berpotensi menjerumuskan anak bangsa ke dalam konflik yang lebih luas.
“Justru jika ada yg mengajak ini menjadi sebuah pertarungan ideologi, sebenarnya (mereka-red) ingin menghancurkan bangsa. Kalau kami inginnya hal itu tidak terjadi, kita hanya ingin kontestasi kok, kami hanya ingin kontestasi politik ini diwarnai dengan kegembiraan,” lanjut Mardani.
Disinggung tentang acara deklarasi #2019GantiPresiden, pria yang juga kader inti PKS ini menjelaskan bahwa itu hanya deklarasi yg damai dan sejuk, tidak ada hate speech apalagi gerakan makar.
“Dalam acara-acara deklarasi #2019GantiPresiden itu kami nyanyi lagunya Alang, nyanyi lagunya (grup musik-red) Cokelat, nyanyi lagu ‘Indonesia Pusaka’, deklarasi yg isinya bagus sekali,” ujar Mardani sambil berpamitan di akhir sesi wawancara. [AW/amr]