MEKKAH (Panjimas.com) — Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab angkat suara menanggapi Neno Warisman yang dihalangi aparat keamanan untuk bisa hadir di deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau. Merujuk dari pernyataan Rizieq yang dikonfirmasi juru bicara FPI Slamet Maarif, sosok yang kini masih berada di Mekkah tersebut geram atas penolakan Neno.
“Rezim semakin ngawur, negara semakin kacau, terlalu lama menanti 2019,” tutur Habib Rizieq.
Habib Rizieq menilai aparat keamanan adalah wasit dalam alam demokrasi. Tidak seharusnya berada di pihak tertentu. Jika wasit sudah turun ke lapangan, lanjutnya, maka hanya tinggal menunggu penonton ikut turun ke lapangan pula.
Habib Rizieq menyerukan kepada umat Islam untuk melakukan jihad dan revolusi. Menurutnya, hanya itu langkah yang perlu ditempuh untuk melawan aparat dan preman yang telah bekerjasama.
Dia mengajak umat Islam untuk mengejar para pelaku persekusi terhadap ulama dan aktivis. Jika itu tidak dilakukan, Habib Rizieq menduga akan terulang kembali di kemudian hari.”Mereka sudah keterlaluan. Menghadang perempuan, aparat membiarkan. Ayo lawan preman bayaran dan pelindungnya,” ucapnya.
Sebelumnya, Ustazah Neno Warisman tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau pada pukul 15.00 WIB, Sabtu (25/8). Dia berencana menghadiri deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru esok harinya, yakni pada Minggu (26/8).
Akan tetapi, Neno tidak bisa keluar dari bandara meski sudah berada di dalam mobil. Dia diadang ratusan orang yang melakukan aksi menolak kedatangan Neno di sekitar Bandara.
Massa tersebut membentangkan spanduk bertuliskan tolak deklarasi ganti presiden pada ruas jalan pintu keluar bandara. Aparat kepolisian dan TNI juga menutup akses massa dengan pagar untuk masuk bandara. Setelah berjam-jam tertahan di dalam mobil, Neno akhirnya keluar dari mobil pada pukul 22.00 WIB. Dia lalu dipindahkan ke mobil operasional bandara.
Sementara itu Wakil Ketua DPR, Fadli Zon dalam sebuah sajaknya yang berjudul “Sajak Tangan Besi”, mengungkapkan penyesalannya terhadap rezim yang melakukan persekusi terhadap anak bangsa.
Sajak Tangan Besi
Kini kau tak malu lagi
topengmu kian terbuka
menampakkan wajah sebenarnya
disaksikan ratusan juta mata
kau adalah penguasa durjana
menindas segala cara
kau tak segan lagi
memberangus diskusi
memperbanyak persekusi
membegal demokrasi
kau tak segan lagi
memaki sambil main hakim sendiri
memperalat aparat keparat
merusak hak berpendapat
menginjak hukum menghujat daulat rakyat
kau tebar intimidasi dimana-mana
adu domba anak bangsa
kau sang tirani tangan besi
keadilan kini kian mati
tapi jangan pernah kau mimpi
harga diri tak bisa dibeli
suara kebenaran tak mungkin dibungkam
ketakutan menumpuk sekam
tepercik bara menjadi api
api perlawanan tak akan padam
sampai kau tumbang
dihantam badai gelombang
diiringi takbir berkumandang
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
alunan Indonesia Raya terus berkibar
(des)