LOMBOK TIMUR (Panjimas.com) – Warga Desa Jejangka Daya, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menggelar doa tolak bala bersama di pinggir jalan, Kamis (23/8).
Doa tolak bala yang diawali dengan tausiah singkat kemudian dilanjutkan membaca Surat Yasin ini diikuti oleh puluhan jemaah, mulai dari kalangan anak-anak sampai lansia.
Agustini (26), salah seorang warga Desa Jejangka Daya menjelaskan, tujuan kegiatan keagamaan ini digelar untuk meminta kepada Allah SWT, agar tetap diberikan ketabahan dan kesabaran serta kekuatan iman dalam menghadapi bencana gempa yang muncul sejak akhir Juli lalu.
“Setidaknya dengan adanya doa bersama ini, bisa mengobati trauma kita dengan gempa dan dijauhkan marabahaya,” kata perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai perawat di Puskesmas Labuhan Lombok itu.
Dari pantauan Antara, Agustini bersama warganya duduk berhadapan dengan alas seadanya di pinggir jalan utama menuju Pelabuhan Kayangan, Kabupaten Lombok Timur.
Dengan bantuan pengamanan kendaraan yang lalu lalang, warga Desa Jejangka Daya melantunkan bacaan Surat Yasin dan doa tolak bala menggunakan alat pengeras suara seadanya.
“Ini sudah hari ketiga kita gelar. Memang sengaja di sini, karena sudah tidak ada tempat lain lagi, masjid takut ada gempa lagi, lapangan sekolah sudah dipakai untuk pasar dadakan, ada lapangan di pantai, tapi kejauhan,” ujarnya.
Sabrul (82), lansia yang ikut juga dalam barisan puluhan jemaah ini mengatakan bahwa cara ini merupakan tradisi warisan dari para orang tua terdahulunya.
“Ini adat cara orang tua dulu, kalau ada bencana, kita doa bersama, introspeksi diri. Ya semoga saja tidak ada lagi gempa susulan, kita harapnya begitu,” kata Sabrul.
Sementara itu, LPPD Khairu Ummah telah menggalang dana untuk membangun kembali puluhan masjid di Lombok yang telah roboh akibat gempa. “Insya Allah bisa kita bangun kembali,” kata Ketua Umum LPPD Khairu Ummah, Ustadz Ahmad Yani. (des)
(des/merdeka)