JAKARTA (Panjimas.com) — Berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG, Jakarta dan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, gempa bumi terjadi pada hari Minggu, tanggal 5 Agustus 2018, pukul 18:46:35 WIB. Pusat gempa bumi utama berada pada koordinat 8,37° LS dan 116,48° BT, dengan magnitudo 7,0 SR pada kedalaman 15 Km, berjarak 27 Km timur laut Lombok Utara.
BMKG juga melaporkan, pusat gempa bumi berada di laut. Sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh endapan gunung api berumur Tersier hingga Kuarter, sedimen dan metamorf Tersier sampai Pra Tersier. Sebagian besar endapan tersebut telah tersesarkan dan terlapukkan. Pada endapan yang terlapukkan diperkirakan goncangan gempa bumi akan lebih kuat karena batuan ini bersifat urai, lepas, belum kompak dan memperkuat efek getaran, sehingga rentan terhadap goncangan gempa bumi.
Penyebab gempa bumi, berdasarkan posisi dan kedalamannya diperkirakan sumber gempa bumi berasosiasi dengan Flores back- arc Thrust. Dampak gempa bumi dirasakan di Mataram, Lombok.
Menurut info dari Pos Pengamatan Gunungapi Agung, gempa bumi ini terasa IV MMI di Pos PGA Agung. Gempa bumi ini diperkirakan menimbulkan tsunami, sehingga dikeluarkan peringatan dini Tsunami.
Setelah itu dikeluarkan rekomendasi agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Gempa bumi susulan akan lebih kecil dari gempa bumi utama, namun masyarakat diharapkan agar tetap waspada. Buat warga sekitar pantai Lombok Utara harap menghindari wilayah sekitar pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi. (des)