JAKARTA (Panjimas.com) – Presiden RI Joko Widodo bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin, disaksikan para pengurus MUI lainnya serta para undangan yang hadir, meletakkan batu pertama Menara MUI di tanah kosong seluas 18 hektar.
Menara MUI adalah gedung perkantoran modern yang dibangun dalam kawasan terintegrasi Eureka Township, yakni sebuah kawasan Niaga Terpadu yang dikembangkan di atas lahan seluas 18 Ha yang terdiri dari Perkantoran, Apartemen, Pusat Kuliner, Pusat Perdagangan, Hotel, Convention Center serta fasilitas penunjang lainnya.
Lokasi Proyek berada di Jalan Raya Hankam, Bambu Apus, Jakarta Timur, yang dapat diakses dari berbagai arah. Lokasi ini mempunyai aksesbilitas yang istimewa karena dapat dicapai melalui Jalan Tol Jagorawi, Jalan Lingkar Luar Jakarta (JORR), terintegrasi dengan jalur bus TransJakarta, tidak jauh dari Jalur Kereta Ringan (LRT) serta tidak terlalu jauh dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Gedung Kantor Menara MUI akan berada dalam lingkungan kawasan yang Islami, karena akan berdampingan dengan Apartemen Safa-Marwa yang berkonsep “Muslim-Friendly Premium Residence”, Supermarket Halal, Pusat Makanan Halal (Halal Food Galery), serta akan berdekatan dengan Muslim Fashion Mall dan Muslim-Friendly Hotel. Dengan lingkungan seperti itu, Insya Allah Menara MUI akan menjadi ikon utama kawasan Niaga Terpadu yang bernuansa Islami.
Peletakan batu pertama pembangunan Menara MUI itu sekaligus Tasyakuran Milad MUI ke-43. Hal itu merupakan amanat Munas MUI 2015 di Surabaya dan pesan kuat Kongres Ekonomi Umat di Jakarta, April 2017, bertema Arus Baru Ekonomi Indonesia, yang diselenggarakan MUI. Kemandirian ekonomi umat menjadi tema kunci Milad MUI ke-43.
Sumber dana pembangunan Menara MUI dioptimalkan dari kekuatan ekonomi umat, yang dikelola oleh Lembaga Wakaf MUI. Ke depan, kantor MUI tidak lagi pinjam pakai dari Kementerian Agama, tetapi menempati gedung sendiri secara mandiri.
“Jangan bicara kemandirian umat, kalau MUI-nya sendiri enggak mandiri. Ini sebagai dakwah bil hal kepada umat, ayo kita sama-sama mandiri. MUI melakukan gerakan awal untuk menunjukkan kita mandiri. Azam (tekad) mandiri itu sudah kita mulai,” kata Dr. Ir. Lukmanul Hakim, Ketua MUI Bidang Ekonomi, yang juga Ketua Panitia Tasyakuran Milad MUI ke-43. (des)