JAKARTA (Panjimas.com) – Kapitra Ampera, menegaskan statusnya secara resmi sebagai caleg DPR yang diusung PDIP. Kapitra menyatakan, siap menerima risiko anggapan miring dari masyarakat atas pilihan politiknya ini.
Kapitra pun menyatakan, siap dengan berbagai anggapan positif dan negatif dari masyarakat. Ia juga mempersilakan masyarakat memanggilnya dengan sebutan “cebong” yang selama ini diasosiasikan sebagai pendukung Joko Widodo (Jokowi).
“Silakan panggil saya cebong sekarang. Saya cebong sekarang,” kata Kapitra dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, seperti dikutip Republika, Selasa (23/7/2018).
Dalam persepsi agama, Kapitra menjelaskan, cebong adalah makhluk yang selalu berzikir buat bangsa dan negaranya. “Itu bukan penghinaan, saya siap dicaci-maki karena pilihan (politik) saya,” kata Kapitra.
Kapitra menambahkan, hari ini merupakan hari pertama ia bertemu dengan DPP PDIP. Sebab, selama ini, ia harus menyiapkan dokumen setelah ditawarkan bergabung dengan PDIP.
“Saya sudah menyambut tawaran itu dengan mempersiapkan persyaratan sebagai caleg dari dapil Riau 2,” ujar Kapitra.
Dia pun mengungkapkan, sudah menyerahkan semua persyaratan sebagai caleg. “Artinya, saya sudah sah sebagai caleg dari PDIP,” lanjut dia.
Untuk diketahui, Kapitra Ampera, sempat membantah pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebutnya bakal nyaleg via partai berlambang kepala banteng tersebut. Kapitra bahkan menyebut tak pernah bertemu Hasto seumur hidupnya.
“Demi Allah saya enggak pernah ketemu Hasto seumur hidup saya aja belum pernah,” kata Kapitra seperti dikutip Kumparan, Selasa (17/7).
Ia mengatakan, kalaupun ia harus maju di Pemilu Legislatif 2019, ia harus minta izin dulu ke Habib Rizieq Syihab. Sebab, menurutnya, ia tak mengejar jabatan duniawi.
“Kalau saya ikut parpol saya harus ikut ulama-ulama, terutama Habib Rizieq Syihab,” ungkapnya. [AW/Rep, Kum]