JAKARTA (Panjimas.com) — Sejak pagi tadi, Senin (23/7/2018) antrean panjang terlihat di setiap stasiun. Penumpang harus membeli tiket kertas seperti dahulu kala, dikarenakan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sedang melakukan proses pembaharuan dan pemeliharaan sistem pada perangkat ticketing.Pembaruan dan pemeliharaan dilakukan sejak pukul 01.00 WIB dini hari, Minggu (22/7/2018), dan masih berlangsung hingga saat ini.
Dian (34),pengguna jasa commuter line, menyatakan bahwa dia harus mengantre berjam-jam sebelum mendapatkan tiket kertas seharga Rp 3.000. “Saya kan naik dari Stasiun Bekasi, di sana ngantre parah sekali. Masa saya baru dapat tiket setelah 1 jam,” ujar Dian yang turun di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (23/7).
Namun demikian, antrean saat keluar tak seperti pada saat membeli tiket. Para penumpang tak perlu lagi melakukan pengecekan tiket untuk bisa keluar gate. “Banyak orang diburu waktu masuk kerja. Kalau waktunya terbuang karena beli tiket ya sia-sia,” ujarnya lagi.
Untuk saat ini tiket kertas masih diberlakukan. Belum ada konfirmasi resmi dari PT KCI hingga kapan karcis kertas akan diberlakukan. Sementara itu, takut Dimarahi Bos, Penumpang KRL di Stasiun Bekasi menyerbu petugas untuk meminta surat keterangan keterlambatan yang disediakan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) di Stasiun Bekasi, Senin (23/7/2018). “Mana sini Mbak saya bagi. Lumayan ada alasan kuat kalau saya telat. Buat laporan ke bos nih biar enggak kena omel.”
Penjelasan PT KCI
Eva Chairunisa, VP Komunikasi Perusahaan PT KCI menjelaskan dalam siaran persnya, saat ini commuter line memberlakukan tiket manual. Pengguna KRL diwajibkan membeli tiket manual berbentuk kertas seharga Rp 3. 000 per penumpang untuk semua tujuan.
Tiket elektronik seperti Kartu Multi Trip (KMT) maupun kartu uang elektronik dari bank tidak berlaku selama proses pembaharuan sistem tiket KRL yang berlangsung sejak Sabtu 21 Juli 2018.
Selama Pembaharuan dan Pemeliharaan Sistem E-Ticketing Masih Berlangsung, Pengguna KRL Dihimbau Menyiapkan Waktu Lebih Untuk Menggunakan KRL.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh pengguna KRL selama masa pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik. Permintaan maaf khususnya kami sampaikan kepada para pelanggan setia kami, pemilik Kartu Multi Trip (KMT) maupun kartu uang elektronik dari bank yang tetap perlu melakukan transaksi tiket pada loket sebelum menggunakan jasa KRL selama masa pemeliharaan berlangsung.
Sebagaimana diketahui, sistem tiket elektronik KRL telah berjalan sejak Juli 2013 atau lima tahun yang lalu. Pembaharuan dan pemeliharaan sistem dalam skala keseluruhan yang berlangsung saat ini tidak dapat dihindari untuk menjaga keandalan sistem ini di masa yang akan datang.
Pembaharuan sistem dan pemeliharaan dilakukan sejak Sabtu 21 Juli 2018. Sebagai bentuk mitigasi jika proses pembaharuan masih membutuhkan waktu maka untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL pada Senin 23 Juli 2018 transaksi tiket KRL akan menggunakan tiket kertas yang diberlakukan di 79 stasiun KRL dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir.
Tiket kertas dijual seharga Rp 3.000 ke semua stasiun tujuan. Untuk mempercepat proses transaksi pengguna jasa dihimbau untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket kertas. Prosedur pembeliannya, pengguna dapat mengantri di loket maupun pada petugas di luar loket yang melayani pembelian tiket kertas ini.
Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan KRL. Di stasiun awal, tiket kertas perlu diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan oleh pengguna jasa sebagai tanda bukti perjalanan.
Untuk kenyamanan bersama PT KCI menghimbau pengguna jasa untuk merencanakan kembali waktu perjalanannya.PT KCI memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Saat ini seluruh petugas telah dikerahkan untuk mendukung pembaharuan sistem sekaligus membantu layanan kepada para pengguna KRL. (des)