JAKARTA (Panjimas.com) — Jika bicara tentang Betawi, maka kita mesti mengingat Condet dan Marunda. Dua tempat ini menarik untuk dibedah asal-usulnya. Banyak cerita menarik yang bisa digali karena terkait dengan peradaban Betawi pada masa lampau. Menyadari pentingnya dua tempat ini, maka Wall Of Frame Betawi kembali menggelar talkshow asal-usul kampung di Betawi.
Cerita yang disajikan pada Sabtu, 21 Juli 2018 yaitu Sual Marunda dan Folklor Masyarakat Pesisir Jakarta dan dilanjutkanCerita Sual Condet dan Situs Prasejarah Jakarta pada Minggu, 22 Juli 2018. Kegiatan ini berlangsung di gedung North Art Space (NAS), Pasar Seni Ancol yang juga menjadi tempat pameran Wall Of Frame Betawi.
Cerita Marunda
Cerita tentang Marunda dan Folklor Masyarakat Pesisir Jakarta menghadirkan tokoh masyarakat Marunda, Suaeb Mahbub dan Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Jakarta, Yahya Andi Saputra. Dalam talkshow tersebut kisah tentang Marunda dibeberkan secara gamblang.
Mengingat Marunda, maka nama Ronda mesti disebut. Ini adalah kisah jago dengan kemampuan maen pukulan mumpuni yang tersohor di tanah Betawi. Dalam buku Sair Tjerita Rampok Si Ronda, dituliskan perkelahian Ronda dengan centeng tuan tanah.
Tertulis dalam buku itu: Akoe ini bernama Ronda. Sedeng kawankoe ternama Oeddji. Akoe asal dari tanah Meronda. Dan Kawankoe dari Krandji.
Selain kisah Si Ronda, Marunda juga memiliki kisah pendekar wanita yang bernama Mirah. Kisah Mirah Jago Marunda adalah cerita rakyat Betawi yang mengambil setting zaman Belanda. Mirah yang merupakan anak Bang Bodong (jago silat Marunda) memiliki kemampuan silat yang mumpuni.
Mirah yang beranjak dewasa membuat Bang Bodong cemas, karena Mirah belum punya suami. Mirahpun berjanji mau menikah dengan lelaki yang bisa mengalahkannya dalam ilmu silat. Lalu dilakukanlah sayembara untuk bertanding melawan Mirah. Banyak jago bertumbangan, sampai Asni jago dari Kemayoran sukses kalahkan Mirah.
Selain cerita di atas, tentunya kedua pembicara akan bercerita tentang folklor lain yang ada di pesisir Jakarta. Folklor dari pesisir Jakarta, meliputi beragam kisah baik lisan maupun non lisan. Contoh lisan bahasa warga Betawi Pesisir, ungkapan, tebak-tebakan, adat istiadat, dan lainnya. Secara non lisan, contohnya arsitektur warga Betawi, seni kerajinan tangan, musik, obat-obatan rakyat Betawi. (des)