JAKARTA (Panjimas.com) – Ustadz Zulkifli Muhammad Ali (UZMA) merasa aneh dengan pencekalan terhadap dirinya di Hong Kong. Padahal sebelumnya pada akhir 2016 ia masih lancar masuk Hong Kong dan masih bisa berdakwah.
“Tapi sekarang dicekal dan alasannya tidak jelas, apakah ini ada hubungannya dengan 2019 atau apa saya tidak mengerti, mereka juga tidak menjelaskan apa alasannya terkait kejadian ini,” kata Ustadz Zulkifli M Ali kepada wartawan, Ahad (22/7/2018).
Meski demikian, kata Ustadz Zulkifli, perlakuan pihak imigrasi dinilainya cukup baik. “Itu karena kita juga tidak melakukan perlawanan, kita kooperatif saja,” tuturnya.
Ustadz Zulkifli juga tidak mengetahui apakah pelarangan ini berkaitan dengan kasus sebelumnya. “Saya tidak tahu, sebelumnya Ustadz Abdul Somad juga dilarang, padahal beliau juga tidak terkait apa-apa. Tetapi kalau saya menilai, ustadz-ustadz yang bisa menggerakkan umat, sepertinya namanya sudah disebar oleh entah pihak siapa sehingga sulit berdakwah di negeri-negeri non muslim,” ungkapnya.
Selain itu, Ustadz Zulkifli juga mengungkapkan bahwa ia kehilangan handphonenya. Ia mengira hilangnya di pesawat, namun baru sadar ketika mau diintrogasi oleh pihak imigrasi
Atas kejadian ini, Ustadz Zulkifli meminta maaf kepada pihak pengundang. “Kepada pihak pengundang yang ingin mengundang dai dan ulama dari kita-kita, mungkin menjelang 2019 sementara ditahan dulu atau ada jaminan aman bagi ustadznya. Dan para Ustadz menjelang keberangkatan untuk memastikan kesiapan disana, handphone juga dijaga agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujarnya.
“Dan kepada umat, saya berpesan untuk terus mendoakan para ulama. Jangan melakukan penyampaian-penyampaian yang sifatnya liar yang akan merugikan perjuangan. Tahan lidah dan tahan tulisan sebelum semuanya betul-betul jelas, jangan memberikan pernyataan apa-apa kecuali mengabarkan kalau Ustadz dicekal, itu tidak apa-apa. Jadi suasana menjelang 2019 ini kita sama-sama menahan diri,” pesan Ustaz Zulkifli. [AW/Saiful Falah]