JAKARTA (Panjimas.com) — Setelah melakukan pertemuan dengan Habib Rizieq Syihab di Makkah, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama bersilaturahim ke kantor Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/7) lalu.
Usai bertemu Presiden PKS, Sohibul Iman, Ketum GNPF Yusuf Martak mengatakan, kunjungan itu merupakan hasil pertemuan dengan Habib Rizieq dengan PKS, Prabowo dan Amien Rais serta beberapa partai lain yang sudah bertemu di Makkah.
“Silaturahim ini dilakukan atas pesan Habib Rizieq agar pihaknya memberikan ruang sebesar-besarnya bagi partai untuk mengusung pemimpin yang akan bertarung dalam Pemilu 2019 mendatang,” ujar Yusuf.
Dia menjelaskan, kunjungannya ke kantor PKS diikuti 11 orang yang terdiri atas beberapa komponen, baik dari GNPF Ulama, Persaudaraan 212, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), dan dari Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar. Menurut dia, beberapa elemen tersebut awalnya mengusung calon yang berbeda-beda.
Namun, kata dia, kini beberapa elemen tersebut telah sepakat untuk mengadakan audiensi dan konsultasi dengan beberapa partai yang memang sepaham. “Setelah kita bersama, kita sepakat untuk mengadakan audiensi dan konsultasi dengan beberapa partai yang memang sepaham dengan kita, yakni PKS, Gerindra, PAN, dan PBB. Di sini kita memberikan satu ruang yang bebas, bagi partai untuk menentukan siapa calonnya,” katanya.
Dia menambahkan, pihaknya sebagai perwakilan ulama dan perwakilan umat akan terus memberikan masukan kepada beberapa partai tersebut untuk membentuk sebuah koalisi sehingga bisa menentukan calon-calon yang sesuai dengan pilihan umat. “Koalisi dalam arti kata, koalisi partai-partai yang nantinya akan menentukan calon-calonnya,” ujarnya menjelaskan.
Sikap PKS
Sementara itu, Presiden PKS Sohibul Iman mengaku menghormati keputusan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) yang mendukung Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kepemimpinannya sebagai presiden. Sohibul menilai, TGB memiliki sejumlah pertimbangan sebelum memutuskan dukungannya.
“Kami menghormati, semua orang silakan punya pilihan politik apa pun, apalagi TGB seorang ulama, tentu dia punya perhitungan yang sangat luar biasa, baik itu perhitungan rasional maupun dari sisi perhitungan keyakinan, kita hormati saja,” ujar Sohibul seusai halal bihalal dengan kader PKS NTB di Kantor DPW PKS NTB, di Jalan Lingkar Selatan, Mataram, NTB, Selasa (10/7) lalu.
Bagi Sohibul, setiap orang berhak menentukan pilihannya dan tentu bertanggung jawab pada pilihan masing-masing. “Kemarin kami kedatangan GNPF ke PKS. Sama, GNPF pun punya sikap yang sama (menghormati keputusan TGB). Enggak apa-apa kita hormati, jangan gara-gara berbeda sikap begitu, itu antarulama gontok-gontokan, sudah kita hormati saja,” ujar Sohibul. (ass)