BEKASI (Panjimas.com)– Belum lama ini, Sabtu (7/7/2018), kaum Betawi di Bekasi menggelar acara Lebaran Orang Bekasi di Gedung Juang, Tambun, Bekasi. Kegiatan tahunan yang bertajuk “Bekasi untuk Semua” ini dalam rangka silatuturahim dan mempererat persaudaraan tanpa membedaka suku dan agamanya.
“Lebaran Orang Bekasi ini sebagai bentuk persatuan bangsa Indonesia. Diharapkan silaturahim ini, lebih mempererat persaudaraan. Yang jauh mendekat, dan yang dekat semakin dekat. Juga diharapkan ada kerjasama dengan berbagai komponen masyarakat, khususnya warga Bekasi,” kata tokoh Betawi asli Bekasi “Babe” Damin Sada kepada Panjimas.
Masih segar dalam ingatan Damin Sada ketika masih kecil, dulu orang Betawi Bekasi, kalau merayakan lebaran bisa sampai tujuh hari. Tradisinya adalah maaf-maafan dengan orang tua, lalu silaturahim ke keluarga dekat, lanjut saudara satu kampung, kemudian silaturahim ke mertua, sampe ke sahabat dan kerabat jauh.
“Dulu, untuk menandai lebaran masih ada, adalah makan Ikan Mujaer. Hari pertama, masih makan buntutnya, sampe tinggal kepalanya. Kalau Mujaernya sudah tidak ada, itu tandanya lebaran sudah habis. Tradisi itu sudah luntur. Sekarang udah gak makan Mujaer lagi, diganti dengan makan daging,” kenang Damin Sada.
Dikatakan Damin Sada, sebetulnya tidak ada istilah Lebaran Betawi. Ini hanyalah sebuah upaya kita untuk mengajak saudara-saudara kita dari berbagai penjuru, apapun suku dan agamanya, untuk bersatu. Terlebih Bekasi baru saja selesai Pilkada.
“Siapun yang menang kita terima dengan lapang dada. Dan sebetulnya tidak ada yang menang dan kalah. Yang jelas, yang menang dan pendukungnya harus bertanggungjawab untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Sekali lagi, ini bukan soal menang-menangan, tapi menjaga amanah untuk lima tahun ke depan,” pesan tokoh Bekasi asal Babelan ini berharap.
Begitu juga jelang Pemilihan Presiden 2019 nanti. Siapapun pemimpinnnya, kata Damin Sada, yang penting amanah, berbuat untuk agamanya, negara dan bangsanya. Mengenai hastag #2019Ganti Presiden, menurut Damin Sada, itu sah-sah saja.
Ketika ditanya, bagaimana aspirasi orang Betawi terkait kepemimpinan nasional, khususnya Calon Presiden? “Mending saya yang jadi presiden. Kan saya dulu pernah menjadi kepala desa. Kalau Jokowi saja mampu, kenapa orangBetawi nggak mampu. Tapi saya tahu diri saja, saya nggak punya partai,” ucapnya guyon.
Hadir dalam Lebaran Orang Bekasi, pencipta dan pelantun lagu “2019 Ganti Presiden”, Sang Alang yang juga warga Bekasi. Di atas panggung, Sang Alang menyanyikan lagu yang viral itu disosial media. Lebaran Orang Bekasi berlangsung meriah dan penuh persaudaraan. (ass)