JAKARTA (Panjimas.com) — KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam kajian tauhid yang ia sampaikan di Masjid Istiqlal mengatakan, salah satu dari enam adab bermedia sosial adalah tidak memanggil dengan sebutan yang buruk seperti ‘cebong’ dan ‘kampret’. “Kita ini sesama manusia. Sudah, setop manggil seperti itu. Emangnya binatang?” kata Aa Gym.
Hal senada juga dikatakan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Zainul Majdi menilai istilah ‘cebong’ dan ‘kampret’ yang kerap dipakai untuk sindiran politik di media sosial harus dihilangkan. Karena menurutnya sesama manusia harus bisa saling menghormati.
‘Cebong’ merupakan istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan massa pendukung Joko Widodo, sedangkan ‘kampret’ istilah untuk mereka yang anti-Jokowi.
“Itu sesama manusia harus saling menghargai. Kalau menurut saya itu (kecebong dan kampret) bagian-bagian yang harus dihilangkan dari ruang publik kita,” tutur TGB di Masjid Istiqlal, Jalan Taman Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat, Minggu (8/7).
Politikus Partai Demokrat yang kini mendukung Jokowi itu meminta setiap pendukung calon tertentu dari partai politik harus bisa membangun paradaban publik yang baik. Jangan justru menjadi pemecah belah bangsa. “Hal-hal yang memojokan satu sama lain, mendiskreditkan. Kita bangun keadaban publik yang lebih baik, jangan sampai memecah belah,” kata TGB.
TGB Dukung Jokowi
Ketika dicecar wartawan soal dukungan TGB terhadap Jokowi dalam Pilpres 2019 nanti, KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) belum bisa memberikan penilaian terhadap dukungan Politikus Partai Demokrat yang juga Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH. Zainul Majdi alias Tuan Guru Badjang kepada Presiden Jokowi di pilpres 2019.”Saya belum menyimak (dukungan TGB ke Jokowi) lebih banyak ya,” kata Aa Gym di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (8/7).
Aa Gym yang berada satu panggung dengan TGB dalam acara Kajian Tauhid di Masjid Istiqlal, mengaku tidak membicarakan persoalan tersebut. Namun, dalam acara, Aa Gym sempat menyinggung banyaknya pertanyaan yang ditujukan kepadanya terkait dukungan TGB ke Jokowi. Lantas, Aa Gym mengingatkan bahwa berbeda pilihan politik merupakan hak masing-masing orang yang telah melalui berbagai pertimbangan.
Menurutnya, meski aktivitas politik dan agama tidak dapat dipisahkan namun Aa Gym meminta agar dalam berpolitik tidak merusak akidah, ukhuwah Islamiyyah dan ukhuwah wathaniyah.
“Saya tidak berani nilai kualitas iman dan Islam karena perbedaan ijtihad politik. Saya tidak mau berburuk sangka dan bermusuhan dan putuskan silaturahmi kepada saudara seiman yang berbeda pilihan. Semoga Allah membimbing kita untuk semakin bijak dalam berpolitik,” katanya.
Sementara itu Ustaz Bachtiar Nasir menghargai sikap TGB yang sudah memutuskan untuk mendukung Jokowi kembali memimpin di 2019. “Kami hargai kepentingan politik beliau, saya yakin itu juga untuk kepentingan umat yang lebih besar. Tapi mungkin versi beliau. jadi mungkin kalau pun ada umat yang salah paham karena itulah yang menjadi kehendak ummat ini,” kata Bachtiar. .
Sebelumnya, TGB memberikan sinyal untuk mendukung Joko Widodo untuk melanjutkan kepemimpinannya hingga dua periode pemerintahan. Politikus Demokrat itu mengatakan dukungan kepada Jokowi dilakukan setelah melalui pertimbangan yang berkaitan dengan kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat. (ass)