JAKARTA (Panjimas.com) – Anggota Tim Pengacara Muslim (TPM), Farid Ghozali, SH, menyampaikan diagnosa dokter terkait dugaan penyakit yang mengakibatkan Ustadz Muhammad Basri meninggal dunia.
Sebagai orang yang pernah bertemu terakhir kalinya dengan Ustadz Basri, Farid mengungkapkan bahwa kliennya itu sudah terlihat lemah, sejak dibesuk di Lapas Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap, pada hari Kamis (28/6/2018). (Baca: Innalillahi, Ustadz Basri Makassar Dikabarkan Wafat Saat Jalani Masa Tahanan)
“Yang nampak payah sekali itu kondisinya Ustadz Basri. Saat ketemu saya waktu itu kakinya sakit, ada pembengkakan kaki. Saya menta supaya diperiksa dokter, katanya mau dibelikan obat, tapi setelah itu kan saya tidak bisa ngecek lagi. Kemudian nafas beliau juga tergopoh-gopoh, saya tidak curiga apa-apa apakah itu gejala sakit jantung atau lain sebagainya. Saya pikir karena beliau memang sudah tua. Lalu kondisi beliau juga agak gemuk, tapi kelihatannya bukan gemuk sehat,” kata Farid Ghozali kepada Panjimas.com, Sabtu (7/7/2018).
Pada pertemuan itu, Farid meminta dokter di Lapas memeriksa kesehatan Ustadz Basri. Pemeriksaan dilakukan meliputi cek gula darah, asam urat, hingga tekanan darah.
“Hanya tensi darahnya tinggi,” ujarnya. (Baca: Ditangkap di Makassar, Pulangkan Jenazah Ustadz Basri ke Kampung Halamannya)
Tidak sampai dua minggu setelah pertemuan tersebut, Farid dikabarkan jika kliennya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap.
“Kabar yang saya dengar dari dokter Masykur, katanya ada permasalahan di jantung. Tadi waktu masuk ICU RSUD Cilacap saya tanya, kok bisa langsung masuk ke ICU, tadi sekitar ba’da shalat Ashar, ternyata ada kelainan di jantung. Belakangan saya dapat info lagi ada infeksi di paru-parunya. Kalau sudah infeksi paru-paru, ini pertanyaan; apakah beliau jarang kena sinar matahari, kondisi sel yang lembab,” ungkapnya.
Tak lama setelah dirawat di RSUD Cilacap, Ustadz Basri pun wafat. Terkait kondisi terakhir Ustadz Basri yang mengalami sakit, TPM medesak pihak Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) mengevaluasi Lapas Pasir Putih Nusakambangan. (Baca: Ironis, Hingga Akhir Hayat Ustadz Basri tak Bisa Dibesuk Anaknya)
“Menurut saya ini harus dievaluasi dari Dirjen PAS terhadap penahanan di Lapas Pasir Putih. Jadi saya sampaikan lagi, mereka yang ada di sana itu tidak keluar sel kecuali dibesuk atau ada kepentingan dari pihak Lapas,” tegasnya. [AW]