JAKARTA (Panjimas.com) – Pembina Tim Pengacara Muslim (TPM) Achmad Michdan mengaku merasa kecewa dengan pihak Lapas yang melarang Ustadz Basri bertemu dengan anak dan keponakannya. Padahal, ketika itu kondisi Ustadz Basri sedang sakit.
“Saya agak kecewa karena ini sebetulnya sebelum meninggal kemarin ponakan sama anaknya kan ke sana besuk tapi enggak bisa. Padahal beliau ketika itu dalam kondisi sakit, akhirnya enggak ketemu, ketemu ketemu jenazah sudah.” kata Achmad Michdan kepada Panjimas.com, Ahad (8/7).
Seperti diketahui, Farid Ghozali, SH, penasihat hukum Ustadz Muhammad Basri, dari Tim Pengacara Muslim (TPM) menyampaikan bahwa kliennya sangat ingin sekali bertemu dengan keluarga.
Untuk itu, salah seorang anak Ustadz Basri dan keponakannya, rela menempuh perjalanan jauh dari Makassar, Sulawesi Selatan, ke Nusakambangan, Cilacap untuk membesuk.
Segala prosedur sudah ditempuh, namun begitu ketatnya Lapas Pasir Putih, hingga pihak keluarga yang ingin membesuk pun tak diperbolehkan bertemu.
“Kita sudah berupaya menempuh prosedur, baik ke Kalapas, Koordinator Lapas se-Nusakambangan, sampai ke Dirjen Pas juga, tapi tetap saja anak beliau dan keponakannya tidak bisa masuk, akhirnya saya sendiri yang masuk ke sana. Selain Ustadz Basri saya temui Ustadz Afif Abdul Majid dan Ustadz Abdullah Sonata. Kedua orang tersebut alhamdulillah baik, kecuali Ustadz Basri yang kondisinya nampak payah,” ungkapnya. [DP]