JAKARTA (Panjimas.com) – Farid Ghozali, SH, penasihat hokum Ustadz Muhammad Basri, dari Tim Pengacara Muslim (TPM) menyampaikan bahwa kliennya sangat ingin sekali bertemu dengan keluarga.
Untuk itu, salah seorang anak Ustadz Basri dan keponakannya, rela menempuh perjalanan jauh dari Makassar, Sulawesi Selatan, ke Nusakambangan, Cilacap untuk membesuk. (Baca: Innalillahi, Ustadz Basri Makassar Dikabarkan Wafat Saat Jalani Masa Tahanan)
Pada kesempatan itu, Farid Ghozali sudah berupaya membantu pihak keluarga membesuk Ustadz Basri. (Baca: Ditangkap di Makassar, Pulangkan Jenazah Ustadz Basri ke Kampung Halamannya)
“Saya terakhir ketemu beliau hari Kamis, 28 Juni 2018. Waktu itu kita jadwalkan bertemu bersama keluarga, yaitu ponakan dan anak Ustadz Basri, tapi Allah takdirkan tidak bisa masuk karena pihak Lapas tidak mengizinkan,” kata Farid Ghozali kepada Panjimas.com, Sabtu (7/7/2018).
Dalam kunjungan ke Lapas Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap, akhirnya hanya Farid Ghozali selaku penasihat hukumnya yang bisa bertemu langsung dengan Ustadz Basri. Padahal segala prosedur sudah ditempuh, namun begitu ketatnya Lapas Pasir Putih, hingga pihak keluarga yang ingin membesuk pun tak diperbolehkan bertemu.
“Kita sudah berupaya menempuh prosedur, baik ke Kalapas, Koordinator Lapas se-Nusakambangan, sampai ke Dirjen Pas juga, tapi tetap saja anak beliau dan keponakannya tidak bisa masuk, akhirnya saya sendiri yang masuk ke sana. Selain Ustadz Basri saya temui Ustadz Afif Abdul Majid dan Ustadz Abdullah Sonata. Kedua orang tersebut alhamdulillah baik, kecuali Ustadz Basri yang kondisinya nampak payah,” ungkapnya.
Menurut Farid, sebagai pihak yang terakhir kali bertemu Ustadz Basri di Lapas Pasir Putih, pimpinan Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an, Sudiang, Makassar itu, kondisinya memang terlihat lemah.
Farid tak menduga, jika Ustadz Basri menderita penyakit dalam yang mengancam kesehatannya. Hingga ia mendapat kabar dari pihak Lapas, bahwa kliennya itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap pada sore hari dan wafat di rumah sakit pada malam harinya.
“Sampai beliau meninggal, permintaan untuk bertemu dengan anaknya tidak bisa terealisasi,” tandasnya. [AW]