JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengomentari soal penghentian pencariaan korban KM Sinar Bangun yang diumumkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, pada hari Senin (2/7).
Dalam akun Twitter resmi miliknya, Dahnil menyebut, Kemaritiman yang menyerah dengan danau.
Pada komentar sebelumnya, Dahnil mencoba membandingkan sebuah kasus yang sama terkait tenggelamnya kapal di Indonesia dengan di luar negeri.
“Di beberapa negara, bila ada kapal tenggelam yang memakan banyak korban mereka yang terkait dengan pengaturan otoritas tersebut pasti menyatakan mereka bertanggung jawab penuh,” kata Dahnil dalam akun Twitter resmi miliknya.
Bahkan, (mereka) menyatakan diri lalai dan bersalah, kemudian mundur, lanjut Dahnil.
Dosen Kebijakan Publik itu menilai tidak seharusnya pemerintah menyerah dan menghentikan pencarian korban KM Sinar Bangun. Karena, masih ada upaya lain yang bisa dilakukan.
Seperti diketahui, penghentian pencarian korban KM Sinar Bangun diklaim pemerintah dilakukan usai pihaknya melakukan perundingan dengan keluarga korban.
Koordinator Tim Pencarian KM Sinar Bangun menyebut alasan utama yang menjadi pertimbangan untuk penghentian pencarian ialah karena posisi korban berada pada kedalaman 450 meter, sehingga membutuhkan alat canggih dan waktu yang lama untuk mengangkat korban ke permukaan air.
Sebelumnya, Aktivis Kemanusiaan Ratna Sarumpaet memprotes penghentian pencarian korban KM Sinar Bangun kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Ratna tidak terima alasan Tim SAR yang menghentikan pencarian korban KM Sinar Bangun. Sebab, Ratna mengaku didatangi oleh keluarga korban yang meminta agar pencarian terus dilanjutkan. [DP]