JAKARTA (Panjimas.com) – Mengatasnamakan Aliansi Peduli Ulama Indonesia yang didukung Front Penegakan Keadilan Sosial (F-PKS) berencana mendatangi Balai Kota dan menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar membatalkan agenda umat Islam yang akan menggelar Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Jakarta, besok, Jum’at (6/7/2018).
Koordinator Aliansi Peduli Ulama Indonesia, Dullah, mengatakan ada sejumlah elemen masyarakat yang ingin menggelar aksi pada Jumat, 6 Juli 2018. Padahal dalam waktu bersamaan sedang digelar kegiatan pertemuan Ulama dan Da’i Internasional di Jakarta.
“Kami meminta Anies membujuk mereka agar tidak lakukan aksi 67 karena ada pertemuan Ulama dan Da’i Internasional. Kalau mereka demo nanti dipandang apa? Nanti ulama dari luar lihat bangsa ini sukanya demo,” kata Dullah kepada wartawan, Rabu (4/7/2018).
Selain itu, pihaknya juga bakal menyambangi Polda Metro Jaya guna meminta agar aksi tersebut tidak diberikan izin demi menjaga nama baik ulama di Tanah Air. “Terakhir adalah Polda Metro Jaya, kami mendesak agar mencabut izin aksi atau tidak memberikan izin soal aksi tersebut. Hormati pertemuan ulama di Indonesia, jangan coreng nama baik ulama Indonesia dengan demo-demo,” jelas dia.
Sejumlah elemen mmasyarakat berencana menggelar ‘Aksi 67 Tegakkan Keadilan’ pada Jumat, 6 Juli 2018. Berdasarkan informasi yang beredar, aksi akan dimulai dari Masjid Istiqlal menuju Kemendagri dan Bareskrim Mabes Polri.
Ijtima Ulama
Ketua Panitia Pengarah KH Abdul Rasyid Abdullah Syafiie menegaskan bahwa Ijtima tersebut merupakan sarana penting bagi kita semua untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, Pimpinan Perguruan As Syafiiyah itu berharap agar para peserta yang diundang bisa menghadiri Ijtima tersebut.
“Dengan semangat persatuan dan kesatuan, seluruh peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang nanti terpilih dan mendapat undangan agar bisa hadir dan mengikuti dan mensukseskan seluruh rangkaian acara ini,” ujar Kiai Rasyid.
Selain menguatkan persatuan, Ijtima digelar dalam rangka mensikapi agenda besar bangsa Indonesia di tahun 2019 nanti yaitu Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
“Semoga Allah menguatkan setiap langkah kita, memudahkan semua urusan kita, meridhoi segala upaya kita dan menyelamatkan agama, bangsa dan negara kita,” tandas Kiai Rasyid.
Selain Kiai Rasyid, yang ikut menjadi panitia acara tersebut antara lain Ustaz Muhammad Yusuf Martak (Ketua GNPF Ulama), Ustaz Zaitun Rasmin (Ketua Wahdah Islamiyah), KH Shabri Lubis (Ketua Umum FPI), Ustaz Mohammad Nur Sukma (DPP PA 212), Munarman SH (Sekum FPI) dan lainnya.
Sementara Dewan Penasihat Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional terdiri dari banyak ulama dan tokoh seperti KH Muhammad Arifin Ilham, KH Abdullah Gymnastiar (AA Gym), Prof Dr KH Didin Hafidhuddin, Ustaz Bachtiar Nasir dan lainnya. Dewan Penasihat dipimpin oleh Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Syihad. (ass)