JAKARTA (Panjimas.com) – Petugas Polres Metro Jakarta Barat menembak mati anggota sindikat penjambretan Tenda Orange, Robi, lantaran melawan saat akan ditangkap di wilayah Jakarta Utara pada Senin, 2 Juli 2018.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, di Jakarta, Selasa, 3 Juli 2018 menjelaskan, awalnya terjadi pencurian dengam kekerasan atau penjambretan terhadap wanita bernama Claudia Fifin S. Sentosa, di Jalan Mangga Besar Raya, Jakarta Barat, pada Selasa 26 Juni 2018.
Claudia kehilangan tas hitam Chanel berisi kunci mobil Mercedes Benz, surat tanda nomor kendaraan (STNK), telepon seluler merek iPhone 7, surat izin mengemudi (SIM), dan kartu tanda penduduk (KTP).
Korban melaporkan penjambretan tersebut ke Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat. Polisi mendalami keterangan dari anggota jaringan penjambret yang telah ditangkap sebelumnya di wilayah Jakarta Barat.”Beberapa orang yang diduga pelaku berhasil ditangkap,” ujar Argo.
Petugas meringkus tersangka Ali Sabana, Robi, Martin, dan Gito, yang tercatat sebagai komplotan penjambret. Dari keterangan pelaku itu, polisi memburu lima tersangka lain yang diduga bersembunyi di daerah Jakarta Utara.
Kepolisian Daerah Metro Jaya mengatakan bakal melakukan operasi serentak memberantas penjambretan dan begal mulai malam ini, Selasa, 3 Juli 2018. Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan operasi serentak bakal dilakukan oleh masing-masing kepolisian resor di wilayah hukum Polda.
“Mulai nanti malam instruksi Kapolda (Inspektur Jenderal Idham Aziz) untuk melakukan operasi serentak untuk menangkap jambret dan begal,” kata Argo di Polda Metro Jaya, Selasa, 3 Juli
Ia menuturkan operasi dilakukan lantaran terjadi sejumlah kasus jambret dan begal di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Salah satu yang baru terjadi adalah kasus penjambretan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Barat, pada hari Minggu, kemarin.
Korbannya adalah penumpang ojek online bernama Warsilah. Perempuan berusia 37 tahun itu, tewas karena terpental saat tasnya dirampas penjambret di depan kantor Gudang Garam Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. “Kami pun prihatin atas kejadian penjambretan di sana. Kami sedang berusaha menangkap pelakunya,” ucapnya.
Ia menuturkan operasi jambret dan begal di Polda Metro Jaya di bawah pengawasan Biro Operasional. Sedangkan, di tingkat Polres bakal di bawah pengawasan Kepala Bagian Operasional. “Perintahnya operasi ini untuk melakukan penangkapan. Operasi ini bakal sebulan penuh dilakukan,” ujarnya.
Sebelum kasus penjambretan yang menimpa Warsilah, dua kasus kejahatan jalanan juga terjadi di Ibu Kota. Korbannya adalah dua pengemudi sepeda.
Pertama, adalah, seorang direktur jenderal di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang kehilangan handphone. Kasusnya terjadi di kawasan KotaTua, Jakarta Barat.
Kejadian kedua dialami Robertus Soutwell Bougie Hartono, warga Tangerang Selatan, di kawasan Bundaran Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dia tidak terluka karena ancaman senjata tajam, Bougie merelakan handphone, duit, dan sepeda Cervelo S2 miliknya seharga Rp 30 juta dirampas, sehari sebelum kasus penjambreta yang dialami Warsilah.
Penjambret yang merampas dirjen di Kementrian PUPR berhasil ditangkap polisi. Mereka merupakan sindikat jambret dan begal yang bermarkas di Teluk Gong, Jakarta Pusat. Sedangkan, aksi penjambretan terhadap Bougie belum terungkap. (ass)