JAKARTA (Panjimas.com) – Lima hari lagi Rembuk Nasional Aktvis 98 akan digelar di Monas, Jakarta. Tercatat, jumlah peserta yang terdaftar sudah mencapai sekitar 58.328 aktivis se-Indonesia.
Tujuan dari Rembuk Nasional Aktivis 98 mengangkat isu: Radikalisme, Intoleransi, dan Terorisme ini adalah untuk menjaga keutuhan NKRI dan idiologi Pancasila yang makin rentan. Terbaru adalah kasus bom bunuh diri di Surabaya bulan lalu.
Selain itu, acara yang digelar di Monas, Jakarta pada 7 Juli dan akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini juga membahas beberapa agenda penting di antaranya mendesak presiden untuk menetapkan 7 Juli sebagai hari Bhineka Tunggal Ika.
Riciannya, lanjutnya, yang sudah terkonfirmasi adalah dari Tuban 34 orang dari Tuban, Malang (50 orang), Kediri (100 orang), Bangkalan (50 orang), Mojokerto (20 orang), Pasuruan (50 orang), dan ASPR/Arek Surabaya Pro Reformasi (50 orang).
“Dari jumlah itu, 354 peserta di antaranya adalah delegasi dari Jawa Timur,” kata anggota SC Rembuk Nasional Aktivis 98 dari Jawa Timur, M Annis di Surabaya, Senin (2/7).
“Untuk Surabaya, Banyuwangi, Situbondo, dan beberapa daerah lain belum terkonfirmasi. Tapi kami tetap menyediakan sekitar 25 unit bus untuk pemberangkatan pada 6 Juli nanti,” ujar mantan aktivis Arek Pro Reformasi (APR) ini.
Anndhonx sapaan akrab M Annis juga mengatakan, berdasarkan laporan masuk, baik dari jaringan aktivis 98 di DKI Jakarta maupun provinsi- provinsi yang mengirim peserta untuk hadir di Rembuk Nasional. (ass)