BALI, (Panjimas.com) – Gunung Agung kembali erupsi pada hari, Senin (2/7) pukul 21.04 WITA. Hingga saat ini status gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali itu berada dalam level III (siaga).
Multiplatform Application for Geoharzard Mitigation and Assesment (Magma) Indonesia dari Kementerian ESDM menyebut, erupsi terjadi secara Strombolian dengan suara dentuman. Lontaran lava pijar teramati keluar kawah mencapai jarak 2 km.
Hal serupa dikabarkan PVMBG Kementerian ESDM, teramati kolom abu kurang lebih 2.000 m di atas puncak (± 5.142 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Namun demikian, PVMBG mengimbau agar warga sekitar tidak panik. Masyarakat dan wisatawan tidak diperkenankan untuk melakukan aktivitas apapun di zona prakiraan bahaya dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
Adapun masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. [DP]