SOLO, (Panjimas.com) – Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) gelar acara deklarasi Relawan #2019GantiPresiden yang dibarengi dengan jalan sehat, di Kota Barat, Solo, pada Ahad (1/8). Turut hadir dalam acara tersebut Neno Warisman dan Sang Alang.
Kegiatan deklarasi relawan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan berjalan menyusuri Jalan Slamet Riyadi dan kembali ke Kota Barat usai melewati Monumen Pers Solo. Di atas mobil komando, Neno membimbing ribuan peserta yang hadir dengan membaca deklarasi 2019 Ganti Presiden.
Acara juga diwarnai pelepasan balon yang membawa barner “Solo #2019GantiPresiden”. Neno mengatakan, pelepasan balon tersebut sebagai simbol melambungkan harapan masyarakat yang ingin pemimpin baru.
“Kita lambungkan harapan kita kepada Allah agar semua harapan kita dikabulkan, supaya harga-harga normal kembali, dollar turun. Semoga Presiden yang kita harapkan naik, presiden yang dicintai umat, Presiden yang menjadi dambaan seluruh umat,” ucapnya di hadapan peserta.
Sang Alang, pencipta lagu #2019GantiPresiden mengaku kehadirannya di Solo bentuk keinginan yang telah lama ia impikan. Sebab salah satu kakeknya adalah lulusan Ponpes Al Mukmin, Ngruki. Ia pun berharap dengan digaungkannya #2019GantiPresiden muncul pemimpin baru yang tidak pandai berbohong.
“Saya sangat senang di luar dugaan masyarakat Solo antusias sekali. Memang sejak lama saya ingin menyapa masyarakat Solo. Karena, salah satu Eyang saya salah satu lulusan Pesantren Al Mukmin, Ngruki. Kamu lihat itu antusias Solo semangat sekali,” katanya pada Panjimas.com.
Sementara itu, Ustadz Muinudinillah Basri, Ketua DSKS mengajak peserta aksi mengembalikan dasar negara Indonesia yang bertauhid sesuai dengan Pancasila yang berlandaskan UUD 1945 yang dijiwai Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Hal itu ia maknai, bahwa Indonesia bertauhid tetapi pemimpinnya tidak menjalankan ketauhidan.
“Kita optimis, bahwa Indonesia adalah negara yang bersyariat, bertauhid, dan akan memimpin dunia. Indonesia sejak dulu didirikan adalah bertauhid, tetapi dikhianati pemimpinnya. Apakah saudara semuanya ingin Indonesia bertauhid, berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa bagi pemeluk-pemeluknya?” tandasnya. (SY/DP)