JAKARTA (Panjimas.com) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali akan menggelar Jakarta Karnaval sebagai bagian rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-491 Kota Jakarta. “Akan ada 3.000 lebih peserta pawai yang akan memeriahkan pelaksanaan Jakarta Karnaval”
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Tinia Budiati mengatakan, Jakarta Karnaval yang rencananya digelar pada 8 Juli nanti akan dimeriahkan pawai dengan melibatkan 3.000 peserta. “Akan ada 3.000 lebih peserta pawai yang akan memeriahkan pelaksanaan Jakarta Karnaval tahun ini,” ujarnya, Kamis (28/6).
Tinia menyampaikan, peserta pawai berasal dari komunitas seni, olahraga dan pehobi binaan Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, pawai tersebut akan dimeriahkan 70 kendaraan hias yang telah disiapkan masing-masing komunitas. Termasuk komunitas kendaraan antik di Ibukota. “Itu belum termasuk iring-iringan dukungan kendaraan dari SKPD yang memiliki armada canggih,” ungkapnya.
Pawai sendiri, sambung Tinia, akan diselenggarakan mulai pukul 14.00 di hari pelaksanaan acara Jakarta Karnaval. Dalam pawai tersebut, peserta akan melintasi sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan menuju Jalan Medan Merdeka Barat setelah Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
“Setelah sampai di pintu masuk Merdeka Barat Monas, peserta akan masuk untuk mengikuti acara selanjutnya di panggung hiburan yang telah disediakan,” tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menuturkan, “HUT Jakarta tahun ini bertepatan dengan momen libur Lebaran. Untuk itu, event-event berkaitan dengan HUT ke-491 Kota Jakarta ada juga yang kita selenggarakan justru di bulan Juli,” kata Anies, Rabu (27/6).
Anies berharap, seiring dengan telah berakhirnya arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, Jakarta Karnaval nantinya akan dipadati warga. “Secara teknis, Jakarta Karnaval nanti akan ada panggung hiburan rakyat, musik, dan banyak lagi,” tandasnya.
Anies Baswedan saat pidato dalam Rapat Paripurna Istimewa Memperingati HUT ke-491 Kota Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, memuji kepemimpinan Ali Sadikin yang pernah memimpin Jakarta mulai tahun 1966-1977.
“Gubernur Ali Sadikin dahulu dikenal karena kepeloporannya dalam membangun, menyusun dan memperkuat institusi-institusi pendukung pemerintahan,” kata Anies, Jumat (22/6).
Anies menambahkan, untuk membangun Jakarta juga diperlukan sinergisitas dan kebersamaan seluruh unsur pimpinan di Ibukota, baik Eksekutif, Legislatif, hingga instansi penegak hukum.
“Kita juga memerlukan dukungan dari komunitas, pakar, akademisi, dan warga itu sendiri. Semua dukungan itu dibutuhkan untuk mewujudkan Jakarta 4.0 seperti yang sedang dicanangkan Pemprov DKI,” tandasnya. (ass)