Banyumas (Panjimas.com) – Puluhan anggota Barisan Anshor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama bersama Front Pembela Islam (FPI) bersatu geruduk kantor PDI Perjuangan di Banyumas, Jawa Tengah.
Alasan Banser dan FPI bersatu diduga akibat perilaku kader PDIP yang melarang adanya pembagian berkat (bisyaroh) dalam acara tahlilan yang biasa diselenggarakan oleh umat Islam di Nahdlatul Ulama (NU).
Penggerudukan itu juga disebabkan oleh adanya beberapa kiyai NU yang melakukan pembagian berkat lalu dipermasalahkan ke panitia pengawas pemilu dan kepolisian karena diduga bagian dari politik uang.
Ketika dikonfirmasi Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Ustadz Slamet Ma’arif pun membenarkan adanya penggerudukan tersebut.
“Ya,” kata Ustadz Slamet Ma’arif kepada Panjimas.com, Selasa (26/6).
Seperti diketahui, pembagian berkat dalam tradisi umat Islam di Nahdlatul Ulama (NU) adalah suatu kebiasaan turun temurun ketika pemilik rumah menyelenggarakan tahlilan atau pengajian. [DP]