JAKARTA (Panjimas.com) – Front Mahasiwa Islam (FMI) dengan tegas menolak stigma terpapar paham radikalisme, yang disematkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) atas sejumlah universitas di Indonesia.
Diketahui, BNPT telah merilis hasil penelitian mereka tentang tujuh perguruan tinggi negeri yang menjadi tempat berkembangnya radikalisme.
Ketujuh kampus tersebut yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Insitut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB).
Terkait hal tersebut, FMI mempertanyakan metodologi serta teknik sampling yang digunakan oleh BNPT. FMI juga mempertanyakan ukuran dan definisi radikalisme menurut BNPT.
Berikut ini pernyataan lengkap FMI, dengan tajuk ”Lawan Pelembagaan Islamofobia” yang diterima redaksi Panjimas.com, Sabtu (9/6/2018).
LAWAN PELEMBAGAAN ISLAMOFOBIA
Pemberitaan mutaakhirin yang mengatakan berdasarkan hasil yang diklaim sebagai “penelitian” BNPT, bahwa terdapat kampus-kampus ternama Indonesia yang terdapat di pulau Jawa, yang mahasiswanya terpapar paham Radikalisme, maka kami Pimpinan Pusat Front Mahasiswa Islam (FMI), menyatakan:
- Bahwa Kami mempertanyakan metodologi serta teknik sampling yang digunakan oleh BNPT dalam klaimnya tersebut.
- Bahwa Kami juga mempertanyakan ukuran dan definisi yang digunakan BNPT dalam menentukan Paham Radikalisme.
- Bahwa Kami mengkhawatirkan klaim BNPT justru melakukan apa yang kami sebut sebagai pelembagaan Islamofobia kepada kampus-kampus.
- Bahwa Kami menduga ada upaya menggunakan kampus secara struktural, yang seharusnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, akan tetapi digunakan untuk mematikan daya kritis mahasiswa Islam.
- Bahwa Kami menolak tuduhan Radikalisme yang selalu ditujukan kepada umat Islam, seakan lupa terdapat Radikalisme lain seperti Radikalisme kesukuan yang ditunjukan oleh Cornelis, Radikalisme Parpol yang ditunjukan Victor Laiskodat, Radikalisme separatis yang ditunjukan OPM dan RMS serta Radikalisme lainnya seperti Radikalisme Liberal, Kapitalis, Sekuler, sebagaimana yang pernah diungkapkan Ketum MUI KH Ma’ruf Amin.
Karena itu kami Pimpinan Pusat Front Mahasiswa Islam meminta:
- Stop upaya Pelembagaan Islamofobia di NKRI;
- Fungsikan Kampus sebagai tempat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan untuk mematikan daya kritis mahasiswa apalagi melakukan pembodohan sistematis lewat tuduhan-tuduhan Radikal dan sejenisnya;
- Agar jangan sampai terjadi ketidakadilan serta Persekusi dilakukan kepada Mahasiswa-Mahasiswa yang kritis, karena ketidakadilan yang dilakukan negara justru dapat menjadi sumber Terorisme itu sendiri.
TTD
Pimpinan Pusat Front Mahasiswa Islam
Ketua Umum
Ali Alatas, SH
Sekretaris Umum
M. Syafiq Ridho Alaydrus, SH
[AW]