SOLO (Panjimas.com) – Rekaman video pidato Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, M.H, yang menghina umat Islam dan suku Melayu, menjadi viral menggemparkan jagad media sosial. Ucapan Cornelis dinilai telah melukai umat Islam dan merusak kerukunan antarumat beragama.
Sekretaris Jenderal Islamic Study and Actionnya Center ( ISAC), Endro Sudarsono mendesak Kapolri bertindak cepat dalam mempertimbangkan aspek pidana yang mungkin dapat menjerat kader PDIP tersebut.
“ISAC mendesak agar POLRI mempertimbangkan Undang Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Diskriminasi Ras dan Etnis Pasal 16, yakni ‘Setiap orang yang dengan sengaja menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada orang lain berdasarkan diskriminasi ras dan etnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b angka 1, angka 2, atau angka 3, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)’,” ujar Endro Sudarsono, kepada Panjimas.com, Kamis (7/6/2018).
Selain itu, ISAC pun menuntut Cornelis agar meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam. Endro Sudarsono menuturkan bahwa apa yang diucapkan Cornelis merupakan pemutarbalikan fakta. Bahkan, tidak sesuai dengan fakta historis. “Apa yang telah diucapkan Cornelis adalah pemutarbalikan fakta, dan tidak sesuai fakta historis,” tegasnya.
Lebih lanjut, Endro mengatakan bahwa pidato Cornelis ini bisa tergolong memecah-belah bangsa Indonesia dan termasuk ujaran kebencian.
Selain mengganggu hubungan antarumat beragama, pidato Cornelis ini dapat memicu kemarahan dan gejolak diantara pimpinan Ormas Islam. Endro menambahkan bahwa hal ini juga menyangkut nama baik keturunan dan pewaris kerajaan Melayu dan Islam.
Dalam video berdurasi 2 menit 39 detik itu, tampak Cornelis sedang menyampaikan pidato terkait persoalan mental bangsa Indonesia.
Berikut kutipan pidato Cornelis yang viral di internet:
“Terlalu lama dijajah oleh kerajaan-kerajaan, kerajaan Majapahit, Sriwijaya yang paling parah Kerajaan Melayu dan Islam. Bersama dengan Belanda menjajah kita berabad-abad, sehingga mental kita, mental hamba, bukan mental kuli”
Tak hanya Melayu dan Islam, Kerajaan Majapahit, Sriwijaya dan kerajaan lain di Nusantara ini juga disebut sebagai ’penjajah’ oleh Cornelis, ujar Endro.
Sekjen ISAC ini pun berharap semua pimpinan di negeri ini agar Arif dan bijaksana serta menjaga keyakinan dan menghormati agama orang lain. [IZ]