JAKARTA (Panjimas.com) – Aksi kekerasan dan intimidasi kembali terjadi di ruang redaksi. Kali ini Redaksi Radar Bogor yang menjadi korban. Sekitar seratus kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) marah di kantor media tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (30/5) sekitar pukul 16.00 WIB. Dengan membawa sepeda motor dan pengeras suara, Massa PDIP datang sambil marah-marah, membentak dan memaki karyawan, bahkan mengejar staf yang sedang bertugas. Massa juga merusak sejumlah properti kantor.
Saat keributan pecah, rapat redaksi sedang digelar. Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja dan GM Produksi Aswan Ahmad turun ke lokasi, namun makian dan bentakan tak berhenti. Aksi dorong-dorongan juga terjadi. Salah satu staf Radar Bogor juga mengalami kekerasan fisik, dipukul oleh pihak PDIP meskipun sempat ditangkis.
Aksi massa PDIP dipicu pemberitaan Radar Bogor, yang memajang foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dengan judul ‘Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta’. Menurut massa PDIP, berita tersebut sangat tendensius.
“Atas Peristiwa itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menyatakan mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan kader dan simpatisan PDIP di ruang redaksi,” demikian rilis AJI yang diterima Panjimas.com, Kamis (31/5/2018).
Menurut AJI, keberatan atas pemberitaan harus diselesaikan sesuai Undang-Undang No 40/1999 Tentang Pers.
Terkait tindak kekerasan tersebut, AJI Mendesak kepolisian mengusut tuntas aksi kekerasan dan memprosesnya secara hukum.
Selain itu, AJI mengimbau Radar Bogor memberikan ruang hak jawab kepada PDIP menyerukan agar semua media menjaga independensi dan mematuhi kode etik jurnalistik. [AW]