JAKARTA (Panjimas.com) – Wakil Sekretaris Jenderal Khusus Eksternal Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI), Wan-Wan menanggapi serius pernyataan Presiden Jokowi dalam pidato terbuka Musrembangnas (Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional) dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4) lalu.
Dalam pidato tersebut, Presiden Jokowi mempertanyakan komoditas yang paling mahal di dunia? tanpa berpikir panjang, ia pun kemudian menjawab pertanyaannya sendiri dengan mengatakan ‘racun kalajengking’.
“Menurut penghitungan saya harga racun kalajengking mencapai senilai U$D 10,5 juta per liter atau sekitar Rp. 142,8 miliar (Kurs Rp 13.600),”kata Wan mengutip perkataan Jokowi.
Mantan Walikota Solo itu pun menyarankan kepada para kepala daerah yang hadir untuk mengumpulkan racun kalajengking.
Namun, menurut KAMMI ini sangat menarik karena melemahnya harga komoditas pertanian jika dibandingkan impor, banyaknya pengangguran dimana-mana, daya beli masyarakat menurun, dan paling utama tenaga kerja asing yang masuk mengintervensi lapangan kerja pribumi.
“Menjadi kebanggaan bagi kita di tengah banyak problem bangsa ini, Presiden Joko Widodo begitu kreatif dan lugas dalam memberikan solusi ekonomi kreatif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan negara pada umumnya,” tegas Wan.
Oleh karena itu, PP KAMMI menegaskan akan turut andil berinvestasi dalam penyiapan lahan untuk sejuta kalajengking. KAMMI pun akan melakukan kerjasama dengan Pemerintah Jokowi dalam penyediaan pakan kalajengking tersebut.
“KAMMI akan melakukan upaya komunikasi kepada Staff Presiden terkait hal tersebut, berdasarkan hasil kajian dan diskusi bersama bahwa KAMMI menyadari begitu besarnya kepedulian Presiden terhadap permasalahan-permasalahan bangsa,” pungkas Wan-Wan dengan santai. [DP]