SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Ketidakadilan ekonomi yang menimpa negeri ini menyebabkan ketimpangan antar komponen bangsa. Yang kaya semakin kaya demikian pula yang miskin semakin tertindas.
Terkait hal ini pakar ekonomi Dr Rizal Ramli mencontohkan seperti gelas anggur. Dimana bagian atas berbentuk besar yang dikuasai oleh 200 kolonglongmerat yang memiliki 100 perusahaan. Sedang bagian tengah (pegangan) adalah pelaku usaha kecil dan yang paling menderita adalah yang bagian bawah merekalah rakyat kecil dalam hal ini adalah umat Islam.
“Jika kondisi tersebut berjalan terus menerus bukan tak mungkin negeri yang subur dan kaya akan kekayaan alam ini bisa bubar dengan sendirinya.” Ujarnya dididepan tokoh-tokoh Islam se Solo Raya, Sabtu, (28/4).
Meski demikian Rizal Ramli masih memiliki optimisme untuk menyelamatkan Negara ini yaitu dengan melalukan beberapa langkah strategis diantaranya adalah, menjadikan Pancasila sebagai rujukan utama dengan menjalankan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kedua, harus merubah pola pikir kearah positif.
“Bangsa kita ini pintar dan kreatif tapi ke arah negatif. Diantaranya adalah dengan mencari-cari alasan, mengakali aturan dan lain sebagainya. Harusnya dirubah menjadi kreatif secara positif” tambahnya.
Ketiga adalah merubah dari demokrasi kriminal menjadi demokrasi yang amanah.
Banyak sekali kita jumpai para anggota DPR pusat hingga daerah yang terkena korupsi begitu pula dari Gubernur hingga walikota atau bupati. Ini menandakan bahwa bukan individu yang salah namun sistem demokrasinya yang salah.
“Harusnya pemerintah merubah pola semacam ini. Demokrasi ala Amerika tak cocok diterapkan di Negara ini karena rakyat kita belum sejahtera. Biaya demokrasi harusnya dibiayai oleh pemerintah bukan per individu” tegasnya.
Terakhir Rizal Ramli menyebut untuk menyelamatkan persoalan bangsa ini diperlukan seorang pempimpin yang kuat.
Acara yang mengangkat tema, “Menatap Masa Depan NKRI” tersebut diselenggarkan oleh Dewan Dakwah Islam Jawa Tengah dan diikuti oleh sejumlah pimpinan pondok pesantren dan ormas Islam se Solo dan sekitarnya. [RN]