SUKOHARJO (Panjimas.com) – Kajian Akbar Gus Nur dan Ustadz Muinudinillah Basri yang digelar di Masjid Muttaqin, Cemani, Grogol, Sukoharjo dipenuhi jamaah dari berbagai daerah. Bertema ‘Menuju Kebangkitan Umat’, jamaah antusias berbondong-bondong hadir dan harus duduk dipelataran jalan yang menghubungkan Sukoharjo-Solo tepat didepan Masjid itu.
“Pak, Bu, bersyukur kemawon yang hadir disini. Saudaraku ini minta materi panas atau dingin, Sik iki ono Polisi nyamar ora?” ucap Gus Nur dihadapan ribuan jamaah yang membludak, Sabtu (28//4/2018).
Gus Nur dalam kesempatan tersebut menanggalkan baju koko dan surbannya beralasan kajian biar lebih merakyat. Jamaah terkejut saat membaca kaos yang dikenakannya bertuliskan ‘#Haram, Memilih Presiden Munafik’.
“Ini namanya pengajian rakyat, tidak masalah saya lepas baju Koko saya ya. Katanya kajian Gus Nur bikin pecah umat, maaf ya kalau ada umat pecah gara-gara kajian saya ayo tunjukkan, nggak ada. Yang ada justru bersatu. Dari 7 pemimpin baru rezim ini, rezim koplak,” tandasnya diikuti tawa jamaah.
Sementara itu, Ustadz Muin mengajak jamaah untuk kembali melihat pendahulu, yaitu Rasulullah dalam memimpin negara. Selanjutnya amanah pendiri bangsa bahwa Undang-undang yang berlawanan dengan tauhid harus disingkirkan.
“Tebalnya kenikmatan jaman Rasulullah ketika Islam berkuasa dengan pemimpin yang amanah. Sejak Rosulullah memimpin, Yahudi ada nggak, Nasrani ada nggak, ada tetapi mereka dilindungi,” tuturnya. [SY]