JAKARTA, (Panjimas.com) – Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Anis Matta membuat sebuah perumpamaan tentang permasalahan yang kini tengah dihadapi bangsa Indonesia.
Perumpamaan bangsa Indonesia, menurut Anis, seperti sebuah mobil besar yang cc-nya besar. “Sayangnya mobil ini jalan dijalur lambat, banyak polisi tidur dan macet pula,” katanya dalam acara Indonesia Leaders Forum di Hotel Bidakara, Jakarta, Jum’at (26/4).
Umat yang dalam kondisi seperti itu disebut Anis Matta sebagai penumpang perlahan-lahan saling bertanya satu dengan yang lainnya. “Sebenarnya kita ini mau kemana? Ini mobil mau kemana? Sudah jalannya lambat, goyang terus. Pembicaraan pun mulai meluas dan akhirnya orang bertanya kepada pak supir. Pak supir, mobil ini mau kemana? Kata pak supir, ‘udah kalian diam aja, kalian tidak perlu tanya kita mau kemana. Karena terlalu sering orang bertanya pak supirnya marah, ‘sudah tidak usah tanya mau kemana ini mobil bukan urusan kalian,'” ungkap Anis ketika membuat perumpamaan tentang permasalahan bangsa Indonesia.
Menurut mantan Wakil Ketua DPR RI itu, permasalahan bangsa Indonesia adalah antara supir dan penumpang. “Jadi, supirnya tidak tau mobilnya mau dibawa kemana, tapi ketika penumpangnya protes yang dimarahi penumpangnya. Inilah paradoks terbesarnya,” tegas Anis.
Anis Matta berpendapat bahwa kemacetan yang dialami mobil itu disebabkan karena supirnya tidak mengerti jalur cepat ada dimana.
“Oleh karena itu, yang kita perlukan sekarang ini adalah GPS (arah baru bagi mobil ini) dan kedua adalah supir baru yang tau arah ke jalur cepat agar mobil ini larinya kencang.” pungkasnya. [DP]