JAKARTA (Panjimas.com) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) bersama puluhan organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Forum Cipayung Plus bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan membahas persoalan naik dan langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) di pasaran.
Dalam kesempatan itu, KAMMI yang beberapa waktu sebelumnya melakukan aksi menolak kenaikan BBM menyampaikan bahwa pemerintah harus menjaga ketersediaan BBM jenis Premium.
“Pemerintah harus hadir dalam menjaga tersedianya BBM untuk kalangan menengah ke bawah sehingga ini tidak membuat rakyat gelisah,” ujar Ketua Umum KAMMI Irfan Ahmad Fauzi kepada Ignasius Jonan. Senin, (23/4).
Lebih lanjut, Irfan mengatakan, saat ini rakyat bingung. Di satu sisi Premium dengan harga yang relatif lebih murah langka, namun di sisi yang lain Pertalite dan Pertamax dinaikkan oleh pemerintah.
“Pertalite dan Pertamax mengalami kenaikan, sehingga dengan Premium yang langka meskipun Pertalite dan Pertamax naik, rakyat tidak ada pilihan untuk membeli BBM yang naik tersebut,” tambah Irfan.
Dari data yang dibagikan Pertamina, harga Pertamax di Jakarta menjadi Rp8.900 per liter sejak Sabtu (24/2). Harga itu naik Rp 300 per liter dari sebelumnya Rp 8.600.
Sementara, harga Pertamax Turbo menjadi Rp 10.100 atau naik Rp 500 per liter dari Rp 9.600. Dexlite menjadi Rp 8.100 per liter dan Pertamina Dex menjadi Rp 10.000.
Selain itu, KAMMI pun mendorong pemerintah agar memberikan kepercayaan lebih kepada anak negeri untuk mengelola sumber daya alam Indonesia secara mandiri dan mulai mengurangi peran dan ketergantungan kepada asing.
“Sudah saatnya secara perlahan anak-anak bangsa diberi kepercayaan untuk mengelola sumber daya alam bangsa ini. Kita juga harus mulai mengurangi peran asing dalam pengelolaan sumber daya alam kita, sehingga sebesar besarnya sumber daya alam Indonesia dapat di nikmati oleh rakyat.” pungkas Irfan.
Turur hadir dalam acara tersebut seluruh perwakilan dari organisasi yang tergabung dalam Forum Cipayung Plus, seperti Himpunan Mahaasiswa Islam (HMI), GMNI, PMKRI, PMII, IMM, KMHDI dan sejumlah organisasi lainnya.[DP]