MADINAH, (Panjimas.com) – Untuk memastikan kesiapan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji bagi calon jamaah haji Indonesia tahun 2018, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) didampingi Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek, melakukan peninjauan langsung ke beberapa fasilitas calon jamaah haji Indonesia.
Mengawali kunjungan kerjanya di Arab Saudi, Menko PMK meninjau pemondokan untuk calon jamaah haji Indonesia tahun 2018 di Madinah. Menko PMK dan rombongan tiba di pemondokan Taiba Arac Suites disambut oleh General Manager Mahmoud Khalil. Hotel Taiba Arac Suites memiliki daya tampung mencapai 3.300 orang jemaah haji.
“Pemerintah terus berupaya melayani calon jamaah haji Indonesia dengan sebaik-baiknya. Saya melihat langsung pemondokan yang disiapkan di Madinah, fasilitasnya sangat bagus dan persis di depan Masjid Nabawi,” jelas Menko PMK.
Ditambahkannya, bahwa seluruh hotel-hotel untuk jamaah haji Indonesia di Madinah pada tahun 2018 seluruhnya berada di daerah Markaziah yaitu berada di areal dekat Masjid Nabawi. Menko berharap dengan fasilitas pemondokan yang dekat dengan Masjid Nabawi akan menambah khusu para calon jamaah haji Indonesia dalam melaksanakan ibadahnya.
Titik selanjutnya dari kunjungan Menko PMK dan rombongan adalah Kantor Kesehatan Haji Indonesia. Menko Puan melihat langsung sarana dan prasarana kesehatan yang dipersiapkan menyambut calon haji Indonesia.
“Saya minta fasilitas kesehatan Indonesia siap memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah haji Indonesia. Siapkan dokter-dokter spesialis dari Indonesia,” sebut Menko PMK.
Sementara itu, Menko PMK menyoroti tentang letak kantor kesehatan haji yang cukup jauh dari pemondokan jamaah haji Indonesia. Menko PMK menegaskan agar pada musim ibadah haji berikutnya kantor kesehatan jamaah haji Indonesia berjarak lebih dekat dengan pemondokan.
Mengakhiri hari pertama peninjauan fasilitas haji 2018, Menko PMK memimpin langsung rapat koordinasi bersama Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek, Dubes R.I. untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono, Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Aly, Perwakilan Kantor Kesehatan Haji, Staf Teknis Urusan Haji, serta jajaran Ketua Tim Penyediaan Layanan Jemaah Haji Indonesia dan Staf KJRI Jeddah, untuk memastikan kesiapan pemerintah melayani calon jamaah haji Indonesia. Salah satu yang menjadi pembahasan penting adalah antrian panjang saat di imigrasi Arab Saudi. Menko menegaskan agar Dubes RI untuk Arab Saudi dan Kementerian Agama serta pihak terkait memperjuangkan pelayanan imigrasi khusus ke pemerintah Arab Saudi.
“Harus diupayakan permintaan pelayanan imigrasi khusus ke pemerintah Arab Saudi sehingga calon jamaah haji Indonesia tak kelelahan sebelum menunaikan ibadahnya. Penerbangan dari tanah air ke Arab Saudi sudah jauh dan melelahkan, jika saat pengurusan imigrasi masih antri panjang, akan tambah melelahkan,” tandas Menko PMK.
Menko PMK juga sekaligus meminta agar Dirjen Haji, Kementerian Agama bersama-sama dengan BPKH melakukan kajian kemungkinan pembangunan fasilitas hotel. Dengan jumlah jamaah haji 221.000 orang per tahun, misalnya bisa dibangun beberapa hotel yang dapat menampung 25.000 jemaah. Diluar musim haji, hotel tersebut bisa ditawarkan kepada penyelenggara umroh. [ES]