ISTANBUL, (Panjimas.com) – Sekitar 12,5 juta nyawa Muslim melayang akibat peperangan selama 25 tahun terakhir, demikian menurut seorang cendekiawan Turki Sabtu (21/04).
Saat berbicara dalam konferensi di Istanbul, Refik Turan, Ketua Masyarakat Sejarah Turki, mengatakan bahwa sepanjang sejarah, manusia berjuang dan berperang adalah fakta kehidupan yang tak terelakkan.
“Biasanya perang ada di antara dua negara, tetapi juga ada peperangan di dalam negeri. Hasil perang tidak dapat diprediksi. Perang adalah kenyataan hidup kita,” ujarnya pada konferensi “Perang-Perang Dunia, Turki dan Suriah tentang Perjuangan Tanpa Henti untuk Kekuasaan”, “World Wars, Turkey and Syria on Unending Struggles for Power”, dilansir dari Anadolu Ajansi.
“Menurut penelitian baru-baru ini, jumlah Muslim yang meninggal dunia dalam pertempuran dan perang di dunia dalam 25 tahun terakhir telah mencapai 12,5 juta jiwa. Ini hampir mencapai kerugian yang sama akibat Perang Dunia.”
Refik Turan juga mengatakan bahwa AS, Rusia, dan Iran tidak menginginkan perdamaian di Suriah, dan hasilnya terbukti.
“Turki mengatasi 80 persen masalah di Suriah. Tidak ada yang memiliki potensi semacam ini. Setelah para teroris dibersihkan dari Manbij, sinar [harapan] akan menerangi seluruh Suriah”, pungkasnya.[IZ]