JAKARTA (Panjimas.com) — Pameran buku-buku Islam atau Islamic Book Fair (IBF) 2018 digelar di Balai Sidang Jakarta (JCC), pada 18-22 April 2018. Pameran yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta ini mengusung tema ‘Meraih Kejayaan Islam Melalui Literasi’.
Sebanyak 53 ribu judul buku dengan harga dan diskon yang beragam dihadirkan di pameran yang menempati Hall A dan B JCC tersebut. “Tahun ini, sebanyak 151 penerbit buku membawa 53 ribu judul buku Islami dan 15 juta eksemplar buku,”
kata Ketua Panitia IBF 2018, Muhammad Anis, di Jakarta, Kamis (19/4).
Anis mengatakan konsep pameran tahun ini mengusung wisata literasi Islami. Pihaknya menghadirkan area mushala yang luas dan tempat wudhu yang banyak. Fasilitas lainnya untuk memanjakan pengunjung IBF adalah wahana bermain atau kids zone yang nyaman.
Dengan konsep tersebut, pihaknya berharap semakin banyak masyarakat yang mengunjungi IBF dan semakin banyak penerbit buku Islam yang ikut IBF kedepannya. “Pengunjung juga semakin nyaman, karena kami mengubah tata letak stan sehingga tidak akan berdesak-desakan,” ujarnya.
Koordinator Humas dan Promosi IBF 2018, Syahruddin El-Fikri mengatakan, dari 53 ribu judul buku yang ditampilkan ada sekitar lima kategori buku. Pertama, buku-buku agama Islam. Kedua, buku-buku anak Islami. Ketiga, buku-buku novel Islami. Keempat, buku-buku pelajaran dan Kelima, buku-buku komik Islami.
Syahruddin menjelaskan, IBF tidak hanya menghadirkan pameran buku, tapi juga acara menarik lainnya, seperti Penganugerahan Islamic Book Award 2018, Pengenalan Metode Kauny yakni menghafal Alquran semudah tersenyum, dan bedah buku Personal Social Responsibility bersama Mona Laila Ghanien.
Ada juga lomba lantunan Asmaul Husna antara Majlis Ta’lim dan peluncuran buku Surabi Pesantren dan Konser Santri bersama KH Adrian Mafatihullah Kariem. Kemudian ada acara Tabligh Akbar bersama Ustaz Abdul Somad dan jumpa penulis internasional yakni Syeikh Mahmud Al Misri dari Mesir yang menulis buku Semua Ada Saatnya.
“Juga ada launching Buku Panduan Anti Rokok, talk show novel Islami bersama Hanum Rais dan Achi TM, dan bedah buku Biarlah Malaikat yang Menjaga Saya; Curahan Hati Novel Baswedan,” ujarnya.
Sebelumnya, pembukaan IBF 2018 dihadiri Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB). Dalam kesempatan itu, TGB dinobatkan sebagai tokoh perbukuan Islam. TGB menjelaskan di dalam masyarakat Muslim, benih-benih literasi sudah tumbuh di setiap lini kehidupan.
“Benih-benih literasi di pondok pesantren atau sekolah merupakan bagian yang sangat penting. Ini yang perlu kita tingkatkan di pondok pesantren, sekolah, lembaga pendidikan, dan keluarga masing-masing,” kata dia.
Sementara Sekretaris Ikapi DKI, Mappa Tutu, mengatakan penghargaan ini diberikan kepada tokoh yang dipandang memberikan sumbangannya terhadap kemajuan perkembangan perbukuan Islam di Indonesia. Menurut Mappa, TGB dipilih karena kecintaannya terhadap buku-buku Islami.
Pameran buku Islam (Islamic Book Fair/IBF) tahun 2018 terbesar se-Asia Tenggara menargetkan pengunjung minimalnya 250 ribu orang. IBF 2018 menampilkan acara yang menarik, Islami dan edukatif sehingga mampu menarik pengunjung. Selama lima hari pameran ini, mampu mendatangkan pengunjung sebanyak banyaknya. (ass)