JAKARTA, (Panjimas.com) – Sehubungan dengan situasi di Suriah dimana puluhan rakyat yang tidak berdosa meninggal dunia, termasuk perempuan dan anak-anak, yang diduga karena penggunaan zat kimia serta serangan Amerika Serikat yang didukung oleh para sekutunya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Sekretaris Umumnya melakukan konfrensi pers yang diadakan di aula kantor PP Muhammadiyah, Menteng pada hari Selasa (17/4).
Dr H Abdul Mu’ti selaku Sekretaris Umum PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa PP Muhammadiyah sangat mengecam serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis dan sekutunya ke Suriah dan mendesak kekuatan-kekuatan proxy yang terlibat untuk menyelesaikan konfiik Suriah sesuai keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Serangan ini merupakan pelanggaran kedaulatan Suriah dan hertentangan dengan hukum internasional. Atas alasan apapun, serangan tersebut hanya akan semakin memperburuk keadaan dan memperkeruh kekisruhan politik yang terjadi di Suriah,” katanya.
PP Muhammadiyah juga mendesak negara-negara adikuasa untuk tidak menjadikan Suriah sebagai arena pertempuran (battlefield) konflik kepentingan mereka. Semua pihak hendaknya bisa menahan diri agar situasi dapat lebih kondusif dan belajar dari sejarah dan tidak membuat sejarah bom yang lebih buruk dari apa yang telah terjadi pada masa lalu dan masa kini.
“Muhammadiyah juga mendorong transisi damai menuju Suriah yang sejahtera, damai, dan bermartabat dengan mediasi PBB. Suriah adalah salah satu negara yang menyimpan kekayaan peradaban umat manusia dan agama-agama besar dunia. Perdamaian di Suriah adalah sebuah keniscayaan untuk menyelamatkan peradaban dunia,” ujarnya.
Termasuk juga untuk mendesak Pemerintah Indonesia untuk lebih aktif dan mengambil prakarsa perdamaian di Suriah baik: meIaIui PBB maupun komunikasi dengan pemerintah negara-negara yang terlibat dalam konflik dan kepentingan politik di Suriah.
“Terakhir kami mengajak kepada bangsa Indonesia, terutama umat Islam, untuk memanjatkan doa untuk keselamatan, perdamaian, dan berakhirnya tragedi kemanusiaan yang dialami bangsa da negara Suriah,” pungkasnya. [ES]