BANDA ACEH, (Panjimas.com) – Konvoi bantuan beras Kapal kemanusiaan 1000 ton untuk Suriah akhirnya dilepas dari masjid Baiturrahman Banda Aceh, Ahad, (15/4) diiringi puluhan ribu jamaah serta doa sejumlah ulama.
President Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin menyatakan Indonesia adalah bangsa yang besar, bantuan ini membuktikan hal tersebut. “Langit hadir membersamai kita, jadi saksi keberpihakan kita. Insya Allah segala kebaikan warga aceh akan berbuah kebaikan kepada warga Aceh sendiri,” ujarnya.
Dalam acara tersebut sejumlah ulama besar Indonesia dari Aceh hingga Papua hadir memberi tausyiah, diantaranya ulama asal Arab Saudi yang kini sudah menjadi warga negara Indonesia, Syech Ali Jabeer, tokoh ulama Aceh Tgk Haji Nuruzzahri, Tengku HM Yusuf A Wahab (ulama Aceh), Tengku H Faisal Ali (Wakil Majelis Permusyawatan Ulama Aceh), ustadz Heriwibowo, Lc (ulama Jakarta), dan Ustadz Fadlan (ulama Papua).
Acara dilanjutkan dengan doa dan pelepasan konvoi 40 kontainer menuju pelabuhan Belawan Medan oleh Walikota Banda Aceh, Aminullah, ibu Gubernur Nangroe Aceh Darussalam dan President ACT, Ahyudin diiringi para ulama dan ribuan masyarakat Aceh.
Kapal kemanusiaan sendiri akan layarkan pada 21 April mendatang dari pelabuhan Belawan Medan dengan kapal Kemanusiaan. “Insya Allah dikirimkan ke masyarakat suriah melalui Turki, 12,5 juta jiwa menjadi pengungsi, lebih dari 5 juta jiwa diantaranya berada di Turki. Kita akan membersamai Turki dalam turut membantu para pengungsi Suriah, ” tandas Presiden ACT, Ahyudin.
Ia berharap semoga dengan bantuan ini Allah akan menjauhkan rakyat Aceh dari musibah dan marabahaya.
Ustadz Fadlan, ulama asal Papua menilai apa yang dilakukan masyarakat Aceh telah membuktikan pesan-pesan Allah. “Mengantarkan makanan terbaik untuk masyarakat Suriah yang tengah ditimpa bencana dan musibah. Mengamalkan apa yang dilakukan Khalifah Umar bin Khattab,” ungkapnya.
Sedangkan Syech Ali Jabeer, ulama asal Saudi Arabia mengungkapkan kebahagiaannya bisa ikut mengiringi keberangkatan kapal kemanusiaan 1000 ton beras ini ke rakyat Suriah yang sedang ditimpa kemalangan.
“Bantuan 1000 ton dari Aceh ini akan menjadi awal kemakmuran Aceh, bahkan kemakmuran bangsa Indonesia. Turki bisa makmur karena sedekahnya kepada para pengungsi Suriah, Aceh juga akan mengalami hal yang sama usai mengirimkan bantuan 1000 ton ini,” imbuh ulama kelahiran kota suci Madinah tersebut disambut ucapan ‘amiin’ dan takbir dari ribuan jamaah yang hadir.
Menjelang magrib, Tabliq Akbar ditutup dengan pelepasan iringan kontainer kapal Kemanusiaan disaksikan ribuan jamaah anak-anak dan dewasa sambil mengibarkan bendera merah putih dan turki. Mereka tampak antusias melepas bantuan rakyat Aceh menuju bumi Syam. [ES]