JAKARTA, (Panjimas.com) – Ketua Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM) Fahira Idris mengapresiasi Ketua Pansus Rancangan Undang-Undang (RUU) Minuman Beralkohol (Minol) DPR RI Arwani Thomafi dalam hal followup RUU Minuman Beralkohol.
“Apresiasi kepada sahabatku Bang @thomafi_arwani dkk, kita semua doakan semoga RUU MINOL ini bisa lekas terwujud, agar kita punya payung hukum soal #Miras .” tulis Fahira Idris melalui akun Twitternya @fahiraidris. Selasa, (10/4).
Selain memberikan apresiasi, anak pertama dari mantan menteri Fahmi Idris yang dikenal tegas dan konsisten mengusung isu anti miras ini juga menekankan agar RUU Miras atau Minol segera rampung. Ia juga menyampaikan agar para tokoh politik dan stakeholder terkait bahu membahu saling bantu untuk melakukan lobby-lobby di DPR RI agar RUU segera menjadi Undang-undang.
Ketua Komite III DPD RI ini juga menjelaskan dengan tegas bahwa dampak buruk peredaran Miras dan Minol yang tidak terkendali ini sangat mematikan. Korban meninggal semakin banyak berjatuhan.
“Perlu keseriusan Pemerintah Pusat dalam hal ini @kemen @Kemendag Kemenhumkam @Kemenperin_RI @KemenkesRI @Kemenag_RI untuk hadir dalam rapat pembahasan bersama @DPR_RI – mohon Pak @jokowi instruksikan para menterinya HADIR u/ Bahas RUU #Miras hingga tuntas,” tulis Fahira.
Keputusan penuntasan RUU Miras atau Minol ini tidak mungkin bisa diselesaikan DPR RI (Pansus RUU Minol) tanpa kehadiran dan keseriusan pemerintah pusat. “ Tolong Pak @jokowi untuk masalah #Miras ini saya minta ketegasan & keseriusannya.” tulis Fahira dalam tweet berserinya.
Menurut Fahira, salah satu penyebab terbengkalainya RUU Minuman Beralkohol adalah karena ketidakhadiran pemerintah yang diwakili kementerian terkait dalam rapat-rapat di DPR RI. Fahira berharap Jokowi bisa memaksa para menteri bisa hadir. Pembahasan RUU Minol ini cukup lama dan alot. Paling panas pembahasan mengenai judul RUU, mau memakai Miras atau Minol.
Fahira Idris mendoakan seluruh fraksi-fraksi di DPR RI diberikan kemudahan dalam menyelesaikan RUU Larangan Minuman Berakohol, karena harus menunggu berapa nyawa lagi yang harus jatuh hingga semua sadar bahwa Indonesia sudah darurat miras.
Kepada para tokoh alim ulama, pemuka lintas agama, dan tokoh masyarakat, pemuda, Fahira berharap semua elemen bersatu untuk melobby pemerintah pusat maupun fraksi di parlemen agar serius membawa RUU ini untuk disidangkan secara paripurna pada akhir April nanti. [ES]