JAKARTA, (Panjimas.com) – Menanggapi pernyataan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto soal bubarnya Indonesia di tahun 2030, Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Amien Rais membenarkan ungkapan tersebut.
“Saya memang melihat kalau kita tidak cepat-cepat pergantian pemimpin seperti ini terus, in syaa Allah kita bubar,” katanya di Masjid Istiqomah Wa Hayatuddin, Jalan KH. Mas Mansyur, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).
Sebelumnya, Amien Rais mengatakan bahwa dirinya sudah lebih dulu mengungkapkan hal itu, ‘tapi tidak meledak’.
“Bukannya mengharapkan bubar, tapi ‘alla kulli hal,” tuturnya.
Lebih lanjut, mantan Ketua MPR itu mengungkap sebagian negara di dunia yang sudah bubar.
Waktu saya ke sana (Rusia), kata Amien, memang angker luar biasa, adidaya, sehingga dijadikan negara super power.
“Ada Amerika dan Rusia/Uni Soviet. Negara Soviet ini di bangun pada tahun 17 dan 72 tahun kemudian bubar jadi 15 negara. Yugoslavia Negara Eropa paling makmur, sejahtera, kaya, di bangun tahun 18 setelah Soviet dan setelah 70 tahun bubar menjadi 6 negara,” lanjutnya.
Menurutnya, Indonesia jika dibandingkan dengan Rusia jauh lebih rapuh. “Kenapa? Karena ekonominya morat marit.” tegasnya.
Seperti diketahui, Prabowo dalam sebuah potongan video yang diunggah oleh akun Facebook resmi Partai Gerindra mengatakan bahwa sudah ada kajian di negara-negara lain yang menyatakan Indonesia akan bubar pada 2030.
Prabowo menilai hal itu bisa terjadi lantaran elite Indonesia saat ini tidak peduli meskipun 80 persen tanah di Indonesia dikuasai oleh 1 persen rakyat. Begitupun saat sebagian besar kekayaan Indonesia diambil di luar negeri. [DP]