MEDAN, (Panjimas.com) – Ratusan umat Islam mendatangi Polda Sumut untuk meminta pihak polisi menangkap Sukmawati yang sudah melakukan ujaran kebencian lewat puisi yang ia bacakan.
Para pendemo terlihat mengutarakan aspirasi mereka dengan menggunakan takbir. Sementara yang lain, menyambut dengan takbir “Allahu Akbar”.
Ratusan pendemo tepat melakukan aksi di depan pintu masuk Polda Sumut.
“Kami mau pihak kepolisian menangkap Sukmawati yang sudah melakukan ujaran kebencian. Apabila polisi tidak bisa menangkapnya, biar kami yang ke Jakarta untuk menangkapnya,”kata orator aksi dengan pengeras suara, Jumat (6/4/2018). Demikian dilansir tribunnews.
Untuk mengantisipasi terjadinya keributan, pihak polisi dan polwan terlihat standby berdiri tepat di depan gerbang masuk Polda Sumut.
Sementara itu juru bicara aksi Rafdinal minta polisi tidak tebang pilih dalam memproses hukum.
“Secara nyata-nyata, tegas-tegas, menghina ajaran Islam. Kalau Ahok yang lalu menghina Al-Maidah ayat 51, Sukmawati menghina Al-Maidah ayat 58,” ujar juru bicara aksi, Rafdinal. Demikian dilansir kumparan.
Awalnya massa berkumpul dari Masjid Agung Medan untuk salat Jumat terlebih dahulu. Usai salat mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Mapolda Sumut.
Sebelumnya massa yang yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) Deli Serdang sudah tiba lebih dulu di Mapolda sebelum massa yang lain datang.
Setibanya seluruh massa di Mapolda, demonstran diizinkan untuk berunjuk rasa di halaman utama.
Jumlah massa yang diperkirakan mencapai puluhan ribu ini berkali-kali takbir sambil mengangkat kepalan tangan mereka.
“Tidak ada alasan Mabes Polri laporan (penangkapan) itu,” ujar Rafdinal di depan seluruh demonstran. [RN]